25.2.15

Hikmah Perang dan Perintah Rosul

Janji Allah pasti benar, tentunya ada syarat dan ketentuan. Pada zaman Rosulullah terjadi sebuah perang (Uhud) dimana pasukan muslim mengalami kekalahan. Padahal Allah swt berjanji akan memenangkan terhadap orang-orang kafir, namun nyatanya peperangan saat itu mengalami kekalahan.

Mengapa bisa demikian? Ternyata penyebabnya adalah mereka (pasukan muslim) dan sebagian munafik tidak sepenuhnya percaya, sehingga melarikan diri ketika perang masih berlanjut. Meskipun Rosulullah memanggil mereka untuk kembali namun mereka tetap lari dari pertempuran. Oleh sebab itulah pasukan muslim mengalami kekalahan.

Setelah perang (Uhud) maka pasukan muslim kembali ke markas dengan pikiran yang menggelayut. Mengapa kita kalah? Bgitu kira-kira. Mereka mulai meragukan Allah, dan meragukan tentang kebenaran Islam. Mereka berprasangka dengan prasangka yang tidak baik.

Allah swt berfirman,




Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman. (QS Ali Imran: 152)



(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Ali Imran: 153)

Hikmahnya adalah, untuk meraih kemenangan dalam hal apapun maka penting sekali untuk melihat wasiat atau apa yang dikatakan Rosulullah dan jangan diingkari. Kita harus belajar yakin 100% atau totalitas terhadap apa yang disampaikan Nabi saw.

Dan kemenangan itu harus disandarkan kepada Allah swt, inilah niat utama dan pertama. Janganlah harta benda (misalnya rampasan perang) menjadi tujuan ketika ikut dalam berjihad. Kalau dalam konsep saat ini maka niatilah semua karena Allah bukan mencari keuntungan dunia semata-mata.

"Bismillah saya mau berbisnis, semoga Allah memberikan kemudahan dan keuntungan sehingga nantinya bisa dimanfaatkan untuk kebaikan". Niat seperti inilah yang harus terpancar dalam jiwa. Fokusnya adalah Allah dan pertolongan_Nya sementara masalah keuntungan dunia nomor 12.

Kalau sudah begini maka Insya Allah dunia dan akherat didapatkan. Kemenangan akan diraih dan sebagai efek sampingnya dunia juga didapatkan.

Lanjutan ayat ini ada di link ini.



No comments:

Post a Comment