Rasa Takut dalam Hati Orang Kafir

Sebenarnya orang-orang kafir yakni mereka yang menyekutukan Allah swt merasa takut. Orang kafir itu adalah mereka yang ingkar kepada Allah, menduakan_Nya apalagi mentigakan_Nya. Banyak tuhan-tuhan apapun bentuknya dan apapun alasannya disebut menyekutukan_Nya. Ini namanya paganisme atau memiliki banyak tuhan/ dewa-dewa.

Mereka tak henti-hentinya menzalimi orang-orang yang hanya menyembah Allah swt serta mentauhidkan_Nya. Mereka berharap agar tauhid kita luntur kemudian mengikuti millah mereka. Namun sebenarnya dalam hati kecil mereka ada ketakutan atau kegentaran. Apalagi kalau melihat ummat Islam mulai menggeliat, maka berbagai macam cara mereka lakukan untuk memadamkan cahaya_Nya.

Ketakutan mereka sangat beralasan, karena mereka mempersekutukan Tuhan dengan sesuatu yang Allah swt sendiri tidak menurunkan sesuatupun tentang itu. Terlepas apapun alasan mereka tetap mereka tidak akan bisa memberikan hujjah yang nyata.

"Tuhan itu satu, namun DIA menurunkan roh_Nya, anak_Nya". Begitu katanya. Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan. Dari mana semua itu berasal? Tunjukkan mana firman Tuhan yang jelas menyatakan demikian. Tidak ada satupun dalil/ ayat yang menyatakan demikian. Kalau memang mereka percaya dan meyakini begitu, ya sudah... Silahkan imani keyakinan tersebut, namun jangan ajak-ajak orang lain dalam kesesatan.

Apalagi didalam sebuah medan peperangan jaman dahulu, yakni pada jaman Rosulullah. Sebenarnya mereka gentar dengan kegoncangan hati yang hebat. Yakni takut akan kematian yang bisa jadi mereka alami. Kemudian takut ditanya, "Dari mana keyakinan tersebut berasal?"

Maka kalau mereka tidak kembali dan bertaubat kepada Allah swt maka azab neraka adalah tempat tinggal yang abadi.

Allah swt berfirman,



Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim. (QS Ali Imran: 151)