Lalu kemudian pada masa Khalifah Ustman Bin Affan Al Qur'an dibukukan dalam kumpulan kulit hewan, dan pada masa sekarang dalam bentuk kertas.
Kalau dahulu diturunkan dalam media kertas tentu akan banyak hujjah didalam pengingkaran. Masak Al Qur'an ditulis dalam lembaran kertas sih?
Kemudian seiring jaman orang kafir akan mengatakan, karena Al Qur'an ditulis dalam lembaran kertas artinya itu cuma karangan Nabi Muhammad saw saja. Atau Nabi saw belajar dari seseorang kemudian menulisnya. Padahal kita tahu bahwa beliau saw adalah Nabi yang buta huruf.
Atau pengingkaran orang2 kafir yang menginginkan, seharusnya ada malaikat yang memberitahukan wahyu ini (Al Qur'an). Sedangkan dimensi malaikat dan manusia khan berbeda. Tidak mungkin manusia melihat malaikat. Kalaupun melihatnya, maka itu sudah berada di dimensi akherat dimana sudah putus hubungannya dengan dunia.
Okelah seandainya diturunkan malaikat, maka gendernya tentu laki-laki. Kalau begini mereka orang kafir akan ragu juga, kok malaikat laki-laki?
Dahulu kala misalnya pada masa Nabi Musa as, Nabi Sulaiman as, Nabi Isa as dan nabi2 bani Israil lainnya, tanda-tanda kenabian sering diiringi dengan mukjizat sesuai keinginan bani Israil supaya mereka beriman. Jadi keimanan bisa dengan mudah didapatkan melalui wasilah indera penglihatan.
Namun mukjizat ini diiringi pula dengan konsekwensi. Artinya jika setelah mukjizat turun lalu mereka tidak beriman, atau beriman kemudian kafir maka azab Allah swt akan diturunkan didunia sebelum azab akherat. Kita bisa menelusuri sejarah bagaimana kaum yang mendustakan misalnya kaum "Ad, kaum Tsamud, kaum Nabi Saleh, dan beberapa lainnya. Tentu bagi kita ini konsekwensi yang berat.
Nah pada jaman sekarang yakni ummat Nabi Muhammad saw, keimanan itu kudu melalui proses berpikir yang dalam. Keimanan dengan bukti dan fakta ilmiah yang wajib akurat dan meyakinkan. Maka gunakanlah pikiran kita didalam mencari keimanan.
Dan kalau kebenaran mengikuti hawa nafsu maka rusak binasalah bumi ini. Karena apa yang tidak sesuai dengan selera hawa nafsu akan ditentang.
Allah swt berfirman,
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS Al An'am: 7)
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat [A]?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu [B], kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun). (QS Al An'am: 8)
Keterangan:
- [A] Maksudnya: untuk menerangkan bahwa Muhammad SAW itu seorang nabi.
- [B] Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.
Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri [C]. (QS Al An'am: 9)
Ket:
- [C] Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: ini bukan malaikat, hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokan mereka. (QS Al An'am: 10)
Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu." (QS Al An'am: 11)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment