Kita bisa merenungi apa yang akan saya contohkan. Yakni kemanakah hati kita condong ketika sedang diuji, misalnya
- Ketika tidak ada uang, lalu harus membeli susu untuk anak kita, siapa yang pertama kali diingat? Allah atau pinjaman?
- Ketika sedang sakit keras dan sangat membutuhkan penanganan segera, siapa yang pertama kali disebut? Allah atau dokter?
- Ketika anda sebagai seorang istri hendak meminta perhiasan siapakah yang pertama kali dimintai? Allah atau suami?
- Ketika dalam perjalanan kemudian menemui mara bahaya siapakah yang pertama kali dihubungi? Allah atau polisi?
Paling tidak 4 contoh diatas patut benar2 kita renungkan, sebagai penilaian pribadi atas keimanan kita sendiri. Jangan sampai kita bilang beriman kepada Allah swt namun ketika diuji dengan takdir lalu iman kita melenceng kepada sesuatu selain Allah.
Jikalau faktanya kita condong pertama kali kepada selain Allah, maka kitanya perlu belajar lagi. Mumpung masih diberikan nafas kehidupan yang mana artinya masih diberikan kesempatan. Jangan sampai karena didunia hati kita sering condong kepada selain Allah ketika diuji, kemudian akan berakibat fatal di alam kubur, sebagai pintunya akherat.
Misalnya ketika malaikat bertanya, "Marrobbuka". Karena kita terbukti condong kepada uang ketika dites didunia maka otomatis jawaban kita adalah, "Uaaannng". Kalau begitu khan bisa tamat riwayat kita.
Belajarlah dan terus saja belajar, dari mana saja dan kapan saja. Niati untuk belajar tentang agama dan kebaikan. Belajar iman, belajar tauhid dsb. Terlebih lagi belajar menerapkannya dalam kehidupan nyata, ini yang penting.
Sehingga ketika iman kita diuji kemudian lulus maka fainsya Allah akan mudah melewati ujian alam kubur dan seterusnya. Karena kita terbukti menyerahkan diri kepada Allah, maka Insya Allah akan selamat dunia dan akherat.
Allah swt berfirman,
Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik." (QS Al An'am: 14)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." (QS Al An'am: 15)
Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. (QS Al An'am: 16)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment