Tuhan dipahami sebagai zat Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan, sehingga ada berbagai konsep ketuhanan meliputi teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain.
Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.
Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun tidak ikut
campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme, Tuhan
merupakan alam semesta itu sendiri.
Para cendekiawan menganggap berbagai
sifat-sifat Tuhan berasal dari konsep ketuhanan yang berbeda-beda. Yang
paling umum, di antaranya adalah Mahatahu (mengetahui segalanya),
Mahakuasa (memiliki kekuasaan tak terbatas), Mahaada (hadir di mana
pun), Mahamulia (mengandung segala sifat-sifat baik yang sempurna), tak
ada yang setara dengan-Nya, serta bersifat kekal abadi. Penganut monoteisme
percaya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa
materi), memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan "hal
terbesar yang dapat direnungkan".Banyak filsuf abad pertengahan dan modern terkemuka yang mengembangkan argumen untuk mendukung dan membantah keberadaan Tuhan.
Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa. Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Quran terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).
Sumber wikipedia
Allah swt berfirman
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS Al Baqarah: 163)
Bagaimana memahami tanda-tanda adanya Tuhan? Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna
bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu
dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS Al Baqarah: 164)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Said bin Manshur dalam
Sunan-nya dan Faryabi dalam Tafsirnya, serta Baihaqi dalam 'Syu`abul
Iman' dari Abu Dhuha, katanya, "Tatkala turun ayat, 'Tuhanmu ialah Tuhan
Yang Satu, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,' (Q.S. Al-Baqarah 163) orang-orang yang musyrik pun merasa
heran dan mengatakan, 'Tuhan Yang Satu? Sekiranya ia benar, cobalah
datangkan sebuah tanda atau buktinya kepada kami!', maka Allah pun
menurunkan, 'Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi...' sampai
dengan firman-Nya, '...bagi kaum yang mengerti.'" (Q.S. Al-Baqarah 164).
Kataku, "Hadis ini mu`dhal, tetapi ada hadis lain yang menjadi saksinya
dikeluarkan oleh Ibnu Abu Hatim dan Abu Syeikh dalam Kitab 'Al-Azhamah'
yang diterima dari Atha." Ia mengatakan kepada Nabi saw. di Madinah
turun ayat, "Tuhanmu ialah Tuhan yang satu, tiada Tuhan melainkan Dia
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Baqarah 163). Maka
orang-orang kafir Quraisy di Mekah pun berkata, "Mana mungkin manusia
yang begitu banyak diatur hanya oleh satu Tuhan." Lalu Allah pun
menurunkan, "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi..." sampai
dengan firman-Nya, "...bagi kaum yang mengerti." (Q.S. Al-Baqarah 164).
Dan diketengahkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Mardawaih dari jalur
yang baik dan bersambung (maushul) dari Ibnu Abbas katanya,
"Orang-orang Quraisy mengatakan kepada Nabi saw., 'Mohonkanlah kepada
Allah agar bukit Safa dijadikannya bagi kami sebuah bukit emas hingga
menjadi kekuatan bagi kami untuk menghadapi musuh-musuh kami." Allah pun
mewahyukan kepadanya, "Baiklah, Aku akan memberikannya kepada mereka,
tetapi sekiranya mereka kafir lagi sesudah itu, maka Aku akan menyiksa
mereka dengan suatu siksaan yang belum pernah Kutimpakan kepada seorang
pun di antara penghuni alam!" Jawab Nabi saw., "Wahai Tuhanku!
Biarkanlah aku menghadapi kaumku dan aku akan menyeru mereka dari hari
ke hari." Maka Allah pun menurunkan ayat ini, "Sesungguhnya pada
penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dengan siang." (Q.S.
Al-Baqarah 164). Betapa pula mereka akan meminta bukit emas padamu lagi,
padahal mereka telah menyaksikan bukti-bukti yang lebih besar!
No comments:
Post a Comment