20.9.14

Ateis, Anti Tuhan dan Tuhan Kebendaan

Sudah umum dan sudah biasa kita dengar yang namanya atheis yakni manusia yang tidak percaya adanya Tuhan Pencipta Alam Semesta. Menurut Wikipedia Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ἄθεος (átheos), yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya.

Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia mengaku sebagai ateis, manakala 11,9% mengaku sebagai nonteis.Sekitar 65% orang Jepang mengaku sebagai ateis, agnostik, ataupun orang yang tak beragama; dan sekitar 48%-nya di Rusia Persentase komunitas tersebut di Uni Eropa berkisar antara 6% (Italia) sampai dengan 85% (Swedia).

Banyak ateis bersikap skeptis kepada keberadaan fenomena paranormal karena kurangnya bukti empiris. Yang lain memberikan argumen dengan dasar filosofis, sosial, atau sejarah.
Pada kebudayaan Barat, ateis seringkali diasumsikan sebagai tak beragama (ireligius).

Ateis banyak disebabkan oleh banyaknya ajaran agama yang memang tidak masuk akal, sehingga menjadikan tidak ber Tuhan sebagai pilihan hidupnya. Ajaran Ateis menurut mantan pendeta dari Texas yakni Yusuf Estes menjadi trend dikarenakan menjanjikan kesenangan. Yakni kesenangan mengikuti hawa nafsu dan kesenangan dikarenakan bebas dari aturan-aturan dalam agama.

Jikalau menjadi ateis artinya mereka percaya kepada kepada Tuhan selain Tuhan Semesta Alam. Demikian juga ajaran-ajaran politeisme yang menganggap adanya banyak Tuhan. Termasuk dalam hal ini adalah menyembah obyek yang dipercaya sebagai Tuhan padahal bukan. Semua dalam kategori menyembah tandingan-tandingan dari Tuhan Semesta Alam.

Semua ajaran anti Tuhan Semesta Alam sudah pasti ada yang menggiringkan opini, atau disebut dengan pendiri ajaran tersebut. Dengan segala bukti yang bisa dikumpulkan maka penggagas anti Tuhan atau Tuhan kebendaan mengajak orang lain untuk mengikuti jalan pemikirannya.

Dalam hal ini Allah swt berfirman

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (QS Al Baqarah ayat 165 sd 167)



No comments:

Post a Comment