Tidak ada setitikpun yang dirubah dari hukum taurat yang asli. Sekali lagi Nabi Isa as tidak hendak mengganti hukum taurat walaupun sati titik/ satu iot, kecuali hendak menegakkannya kembali.
Kalau Nabi Isa as tidak hendak merubah hukum taurat walau satu titik/ satu iot, lalu bagaimanakah dengan Paulus seorang rahib Yahudi yang merubah bahkan banyak dari hukum Taurat? Apakah kedudukan Paulus lebih tinggi dari kedudukan Nabi Isa as atau Yesus?. Oleh karenanya bagi pengikut Yesus seyogyanya patuh dan taat kepada hukum yang beliau tegakkan, atas nama Allah swt. Seyogyanya pengikut Injil mengikuti hukum yang Yesus tegakkan, misalnya
- Keharaman babi
- Sunat
- Keharaman Alkohol
- Sholat
- Memakai hijab bagi wanita
- Tidak membuat patung
- Kain kafan bagi orang yang meninggal bukan pakai jas
- Tidak mencuri, membunuh dsb
Celakanya hukum-hukum yang Yesus tegakkan tdk diaminkan oleh sebagian besar pemeluk agama kristen malah ditegakkan oleh Muslim. Oleh karenanya muslim malahan lebih kristen daripada kristen itu sendiri karena menegakkan hukum-hukum dalam taurat dan injil. Kalau ditanya ikutilah Yesus, percayalah kepadanya maka akan selamat, maka dalam hal ini muslimlah yang selamat karena dari dahulu sampai saat ini mengikuti dan mentaati hukum yang sudah Yesus tegakkan.
Allah swt berfirman,
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS Al Maidah: 46)
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya [A]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik [B]. (QS Al Maidah: 47)
Keterangan:
- [A] Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al-Qur'an.
- [B] Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam: a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (ayat 44 surat Al Maa-idah). b. karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (ayat 45 surat Al Maa-idah). c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini.
Kalau begitu siapa yang disebut dengan Kristen? Adalah mereka yang mengikuti Yesus serta taat dengan hukum yang ditegakkannya. Dalam hal ini muslim lebih kristen daripada yang mengaku kristen. Lalu disebut apakah mereka yang mengaku kristen namun tidak menegakkan hukum taurat dan injil, lalu kemudian malah beriman kepada apa yang Paulus katakan? Mungkin saja disebut dengan Paulusisme.. :)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment