Kita kadang merasa lebih hebat, lebih mulia, lebih suci daripada orang lain. Apalagi orang2 yang merasa bahwa Allah memuliakannya dengan harta benda dan kemewahan. Mereka merasa lebih layak disebut muslim dari pada orang2 miskin diantara mereka.
Karena kekayaannya, kekuasaannya, kemuliaannya kemudian menganggap bahwa doa2 mereka selama ini didengar dan dikobul oleh Allah swt, sementara mereka yang miskin tidak terkabul karena belum beriman dengan sesungguhnya.
Ini tidak benar, karena kaya dan miskin adalah ujian. Yang terbaik diantara kita adalah yang paling bersyukur, yang paling tinggi iman dan taqwanya.
Oleh karena itu hindari merasa lebih layak disebut orang beriman hanya karena doa2nya selalu dikabulkan. Ini bisa mengarah kepada kesombongan tanpa disadarinya, yang bisa jadi menjadi wasilah dicabutnya nikmat kemuliaan yang sudah diterima selama ini.
Allah swt berfirman,
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang
kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah
menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang
siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan,
kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan,
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al An'am: 54)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim
meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada
segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang
ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar.
Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap
mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah
di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau
mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan
mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang
diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..."
sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang
berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui
Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah,
Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para
pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib.
Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir
hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan
ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya
kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka
kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau
melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang
akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud
adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh
bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah
Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar
menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah
itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Faryabi dan
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Mahan yang telah mengatakan, bahwa
pada suatu hari ada orang-orang datang menemui Nabi saw. Kemudian
mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah melakukan dosa-dosa yang
besar", akan tetapi Nabi saw. sama sekali tidak menjawab pertanyaan
mereka. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "Apabila orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu..." (Q.S. Al-An'am
54).
Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quraan (supaya jelas
jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang
yang berdosa. (QS Al An'am: 55)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim
meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada
segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang
ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar.
Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap
mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah
di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau
mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan
mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang
diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..."
sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang
berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55).
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment