Kalau pada zaman nabi2 terdahulu sebelum kedatangan azab seringkali sudah diberitahukan, agar mereka kaum yang mendustakan merasa takut kemudian mau beriman. Nyatanya kebanyakan mereka tidak beriman, sehingga pastilah azab tersebut.
Sebut saja kaum Nabi Nuh as dalam bentuk banjir bandang. Atau kaum Nabi Hud as, Nabi Shalih as, Nabi Luth as.
Pada zaman Nabi Muhammad saw sampai saat ini, yakni pada zaman akhir ini azab tidak disegerakan datangnya. Seandainya disegerakan tentu sudah selesai urusannya. Barangkali karena ummat pada zaman ini mudah sekali melakukan dosa.
Kita pada zaman akhir ini diberikan waktu untuk berpikir, merenung dan muhasabah diri sampai waktu yang ditentukan. Kita pada zaman ini rata2 diberi umur pendek, yakni antara 60 sampai 70 tahunan. Rentang waktu itulah yang seharusnya kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari bekal akherat.
Allah swt berfirman,
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS Al An'am: 56)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhanku [A], sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik". (QS Al An'am: 57)
Ket
- [A] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.
Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu [B]. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim. (QS Al An'am: 58)
Ket
[B] Maksudnya: tentu Allah telah menurunkan azab kepadamu sampai kamu binasa.
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment