Anggap saja hidup ini seperti hutan belantara yang gelap gulita, sedangkan kehidupan kita menuntut untuk terus saja berjalan menuju sebuah tujuan. Oleh karenanya kita benar2 mutlak membutuhkan peta dan petunjuk yang akan menjadi panduan kita didalam menuntun setiap langkah.
Pun dengan cahaya yang menerangi setiap jalan yang kita lalui, sehingga terhindar dari tersandung batu atau rintangan lainnya.
Analogi ini kudu dimengerti dengan sebaik-baiknya, kemudian dipahami supaya sedikit demi sedikit mendapatkan pencerahan.
- Bukankah kita menghendaki untuk sampai kepada tempat yang kita tuju
- Bukankah kita menghendaki tempat itu berisi kebahagiaan dan kemuliaan
- Bukankah kita menghendaki masa depan yang berisi kepastian
- Bukankah kita menghendaki Takdir yang terbaik
Dan segala destinasi masa depan yang kita inginkan berisi dengan kebahagiaan, keselamatan, kedamaian, dan kemuliaan hidup baik dunia maupun kehidupan abadi di akherat.
Misalnya kehidupan dunia ini bukankah kita menghendaki
- Hidup dalam kecukupan dan atau kelimpahan
- Hidup penuh kebahagiaan
- Hidup tenang tanpa hutang
- Hidup penuh manfaat untuk sesama dan semesta alam
- Hidup dalam penghargaan orang
- Hidup dalam kenikmatan dan kenyamanan
Dan bau2 manifestasi surga lainnya sebagai software default dalam keinginan manusia yang menghendaki kenikmatan abadi selama-lamanya.
Kalau petunjuk sudah kita dapatkan Insya Allah kita tidak akan tersesat selama-lamanya. Paling hanya proses2 perjalanan yang menuntut kita untuk terus belajar sebelum sampai tujuan sejati. Kalau kita sudah dapat petunjuk yang berisi kebenaran sejati Insya Allah sudah tidak akan ada orang lain yang mampu menggoyahkan tujuan hidup kita.
Kemana tujuan hidup kita? Yakni kembali menghadap kepada ilahi Robbi untuk kemudian mempertanggungjawabkan segala apa2 yang sudah dititipkan dalam kehidupan dunia.
Berjalan terus lurus, lempeng, fokus dan terarah. Inilah petunjuk Allah swt yang diberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki_Nya. Demikian pula Allah menyesatkan siapa saja yang di kehendaki_Nya. Semoga kita semua mendapatkan petunjuk_Nya, amin
Allah swt berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk [A]. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al Maidah: 105)
Keterangan:
- [A]. Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan memberi mudharat kepadamu, asal kamu telah mendapat petunjuk. Tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
No comments:
Post a Comment