7.8.15

Semua Ada Saatnya Terjadi

Segala sesuatu ada tempatnya. Ada ruang dan waktu bagi kepantasan. Sebagaimana ada saatnya pohon mangga berbuah, atau ada saatnya biji itu bertunas. Janganlah memaksa segala sesuatu terjadi sebelum waktunya yang menyebabkan kita malah putus asa.

Kalau sudah saatnya kita juga akan paham, ngeh dan mengerti. Kalau belum saatnya dan kita memaksa hal itu terjadi malah akan menjauhkan kita dari pemahaman.

Misalnya kita ambil contoh analogi pohon ketela yang ditanam ditanah subur. Lalu dirawat seminggu dua minggu, lalu muncullah daun2 muda yang bisa dijadikan sayur daun singkong. Lalu pohon ketela tumbuh seiring waktu sampai menghasilkan umbi2an yang bisa dipanen.

Bagaimana ceritanya kalau baru seminggu dua minggu sang petani kemudian tidak sabar karena menginginkan umbi2an. Mungkin pohonnya akan ditarik2 biar cepet besar yang mengakibatkan pohon tercerabut dari akarnya. Atau malah langsung mencabutnya dimana tidak mungkin ada umbi diakarnya. Tentunya hal ini menyebabkan kecewa dan putus asa sang petani.

Analogi ini bisa dijadikan pemahaman bagi kehidupan kita.Yakni
  • Ada saatnya doa kita kekobul
  • Ada saatnya sukses dan kaya
  • Ada saatnya sembuh
  • dsb

Semua ada ruang dan waktu bagi kepantasan segala keinginan. Oleh karena itu bersabarlah sejenak.

Demikian pula saat turunnya Al Qur'an ada saat yang tepat dan alasan turunnya, atau bahasa arabnya asababun nuzul.

Terkait dengan hal ini Allah swt berfirman,



Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al-Qur'an itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah mema'afkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS Al Maidah: 101)



Sesungguhnya telah ada segolongan manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya. (QS Al Maidah: 102)

Wallahu A'lam


No comments:

Post a Comment