11.2.15

Haram Mengambil Kawan Dekat atau Pemimpin Non Muslim

Jangan mengambil orang diluar kalangan muslim sebagai wali, teman atau pemimpin. Jangan ada lagi alasan, bantahan dan alibi untuk memuaskan keinginan anda. "Tapi khan dia baik, tapi khan dia merakyat, tapi khan dia pintar". Apapun itu tidak ada lagi alasan ketika Allah swt sudah memerintahkannya demikian. Allah lebih mengetahui dari pada diri kita sendiri.

Mengapa kita tidak boleh mengambil teman dekat, wali atau pemimpin diluar muslim?
  • Karena mereka suka sekali memberi kemudharatan kita
  • Mereka ingin sekali menyusahkan kita
  • Mereka sebenarnya membenci kita
  • Apalagi di hatinya maka kebenciannya lebih besar lagi

Apa yang nampak baik sebenarnya hanya tipu daya. Dan kita biasanya sering terperangkap pada tipu daya tersebut, pada akhirnya kitalah yang menyesal.

Nampaknya mereka baik, namun kalau sudah menyinggung masalah akidah marahlah mereka. Maksudnya kalau misalkan kita diajak ke Gereja namun kita tidak mau maka kemarahan akan nampak pada wajah mereka. Kecuali kita mau mengikuti kebiasaan mereka maka kelihatannya mereka senang. Tambahan lagi mau mengikuti millah/ agama mereka maka luar biasa senangnya. Inilah sebenarnya tujuan tersembunyi atau terang-terangan yang mereka lakukan

Allah swt berfirman,



Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS Ali Imran ayat 118)




Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
(QS Ali Imran: 119)




Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS Ali Imran: 120)


Dalam QS Ali Imran ayat 120 diterangkan bahwa ketika kita mendapatkan kebaikan maka mereka bersedih, namun ketika kita mendapatkan bencana maka mereka gembira.

"Naah inilah yang saya tunggu. Inilah saatnya memasukkan pemikiran/ paham/ keyakinan kepada mereka". Kurang lebih begitu. Misalnya ketika suatu daerah terkena bencana maka senanglah hati mereka, lalu segera mendatangi tempat tersebut dengan menawarkan bantuan baik tempat berlindung, sandang dan papan. Ujung-ujungnya adalah misi pemaksaan keyakinan secara halus. Maka sudah mashur terdengar murtad karena indomi

Hati-hati... Baca Qur'an. Maka Insya Allah kita akan tahu watak atau kharakter mereka. Baik kebaikan maupun musibah yang kita terima maka bersabarlah dan bertaqwalah. Kalau sudah begitu niscaya makar/ tipu daya/ kepalsuan mereka akan ketahuan, sehingga tidak akan memberikan mudharat sedikitpun kepada kita.



No comments:

Post a Comment