Mumpung kita masih hidup didunia ini, artinya kesempatan itu masih ada. Yakni kesempatan untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya demi bekal negeri akherat. Belanjakanlah atau dermakanlah sebagian rezeki yang diberikan oleh Allah swt dalam kebaikan sekarang, sebelum hari yang sudah tidak ada lagi jual beli.
Dalam sebuah artikel saya sendiri di www.adhinbusro.com saya telah menulis sbb
Hidup di dunia ini layaknya kita berada di ladang. Berada dimana? Di
ladang. Rumah, bekerjaan, keluarga, relasi dan segala bentuk kehidupan
dunia adalah di ladang. Segala kekayaan, kemewahan, kemasyhuran,
ketenaran dan lain sebagainya tidak lain hanyalah bentuk-bentuk
keindahan sayur mayuran yang ada di ladang.
Rumah besar dan mewah sebagaimana rumah kita diladang. Sebesar-besar
rumah diladang tidak akan lebih besar dari ladangnya sendiri. Kecil,
hanya tempat mampir, tempat istirahat dan minum. Inilah rumah kita yang
ada diladang.
Demikian juga sayur, mayurnya, kacang-kadangannya, padinya dan lain
sebagainya adalah hasil panen diladang yang seharusnya kita kirim ke
rumah asli kita. Bukan kita tumpuk dirumah yang berada didalam ladang.
Karena akan membusuk dan tidak ada gunanya.
Demikian pula tanahnya, batunya, pasirnya dan lain sebagainya bisa kita
manfaatkan jikalau digunakan untuk menanam sayuran. Atau sebagian bisa
dikirim ke rumah asli kita untuk bahan-bahan membangun rumah.
Kirimkanlah sebanyak-banyaknya hasil panen ke rumah asli kita, sekali
lagi jangan hanya ditumpuk diladang. Sisihkan sebagian untuk menanam
kembali sayuran yang mati, dan juga untuk sekedar minum. Sisanya
kirimkanlah ke rumah asli kita.
Namun sebagian besar manusia suka menumpuk-numpuk hasil panennya
diladang. Padahal dia tahu bahwa hal itu tidak akan bermanfaat. Justru
akan membusuk dimakan ulat dan cacing. Sementara ketika pulang kerumah
asli, tidak ada hasil yang bisa dibawa. Menyesal saat itu sudah tidak
ada gunanya.
Rumah asli kita adalah diakherat, dan ladang adalah dunia kita tempat
kita beramal sebanyak-banyaknya. Kirimkanlah amal kebaikan anda
dikampung halaman, yakni rumah anda sendiri di akherat.
Jangan sampai menyesal karena tidak membawa hasil panen dengan cukup,
yang menyebabkan kita menderita kelaparan. Dan siksa kelaparan diakherat
tidak bisa dibayangkan kepedihannya.
Bawalah sebanyak-banyaknya hasil panen berupa amal kebaikan. Sholat,
puasa, sedekah, membantu sesama, menolong orang lain dan lain
sebagainya. Pastikan kita pulang ke rumah dengan bahagia, karena hasil
panen sudah menumpuk disana. Dan sudah tidak akan perlu khawatir lagi
akan kelaparan. Tetapi yang ada hanyalah kepuasan.
Dan kepuasan surga adalah kenikmatan kekal. Hanya bagi mereka yang
membawa cukup bekal. Dari kehidupan dunia ia menanam kebaikan, dan
dikirmkan kerumah keabadian.
Allah swt berfirman
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (QS Al Baqarah ayat 254)
No comments:
Post a Comment