Berikut ayat Qursy, yakni QS Al Baqarah ayat 255 dan fadhilahnya
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi [161] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS Al Baqarah ayat 255)
Diceritakan dalam sumber disini tentang fadhilah ayat Qursy sbb
Ternyata keutamaan ayat ini pernah diajarkan oleh setan pada sahabat Abu Hurairah. Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada
seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun
mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata,
“Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku
pun sangat membutuhkan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya.
Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?”
Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam
keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu
kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”
Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan.
Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan,
lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan
mengadukanmu pada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan
butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.”
Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku
membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?”
Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam
keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu
kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.
Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan
makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan
mengadukanmu pada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini
sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata
masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu
kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?”
Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat
kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga
engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa
menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu
Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?”
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia
mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika
membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?”
Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi
tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu
bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia
mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun
tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat
dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun
dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu
siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311).
No comments:
Post a Comment