Berikut kisah Nabi Isa as dalam QS Al Maidah ayat 111 sampai denganayat 115 yang diantaranya mengisahkan tentang satu mukjizat yaitu hidangan yang turun dari langit untuk bani Israil. Nah berikut ini saya copas sebuah artikel dari sumber republika tepatnya linknya disini http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/14/mpx1f6-kisah-turunnya-hidangan-dari-langit
Bagaimana kisahnya? Silahkan dibaca baik-baik
Allah menurunkan hidangan yang terdiri dari roti, ikan, delima, dan buah-buahan, serta beragam lainnya.
“Wahai
Isa putra Maryam, dapatkah Tuhanmu mengirimkan kepada kami sebuah
hidangan dari surga?” Pinta pengikut Isa, atau yang disebut dengan Al
Hawariyyun.
Tentu saja permintaan tersebut sangat mengejutkan
Nabiyullah Isa. Jika bukan untuk menguji kenabiannya maka para
pengikutnya bukan lain ingin menguji kebesaran Allah.
“Takutlah kepada Allah, jika kalian memang beriman,” jawab Isa.
Permintaan
“besar” Hawariyyun bermula saat Allah memerintahkan hamba-Nya
mengerjakan puasa selama 30 hari. Nabi Isa pun kemudian menyampaikan
perintah Allah kepada para muridnya. Maka berpuasalah mereka selama
sebulan atau 30 hari. Pada ujung bulan, setelah mengerjakan puasa, para
pengikut Isa pun meminta “hadiah”.
Tak tanggung-tanggung, mereka
meminta sesuatu yang sangat besar. Mereka menginginkan sebuah hidangan
diturunkan dari langit untuk mereka berbuka puasa.
Mendengar
permintaan pengikutnya, Isa tak habis pikir. Telah banyak mukjizat yang
Allah berikan padanya, namun pengikutnya tak kunjung juga merasa puas.
Putra Maryam pun kemudian takut pengikutnya akan seperti umat terdahulu
yang meminta sesuatu besar kepada Allah namun berujung pada kekafiran.
Dia enggan menyetujui permintaan pengikutnya tersebut.
Namun,
para Hawari terus membujuk Nabi Isa. Mereka menginginkan hari raya atas
puasa yang telah mereka lakukan dengan turunnya hidangan dari langit.
Mereka pun beralasan kepada Isa, “Kami meminta hidangan itu karena kami
ingin memakannya dan agar tenteram hati kami, agar keimanan kami menjadi
lebih kuat dan supaya kami mengetahui bahwa kau memang menyampaikan hal
yang benar dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu,”
ujar mereka.
Pengikutnya terus bersikeras, Nabi Isa pun tak
sanggup menolak. Dia kemudian bersiap menuju tempat peribadatannya.
Mengenakan pakaian bagus, Nabiyullah memohon kepada Allah agar
permintaan umatnya dikabulkan.
“Ya Rabb kami, turunkanlah kepada
kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari
raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang
sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau. Beri rezekilah
kami, dan Engkaulah sang Maha Pemberi rezeki,” pinta Al Masih.
Allah
pun kemudian mengabulkan utusan-Nya. Allah kemudian berfirman,
“Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu. Barang siapa
yang kafir sesudah turun hidangan itu maka sesungguhnya Aku akan
menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang
pun di antara umat manusia,” firman Allah.
Maka sebuah meja suci
berisi banyak makanan, atau disebut dengan Al Maidah turun dari langit.
Dua buah awan mengapitnya dan membawanya turun menuju Nabi Isa.
Sementara, Al Hawariyun menyaksikan peristiwa menakjubkan tersebut. Nabi
Isa terus berdoa agar hidangan tersebut menjadi rahmat dan bukan azab.
Saat menerimanya, Nabi Isa pun membuka kain penutup hidangan tersebut
seraya berkata, “Dengan nama Allah sebaik-baik pemberi rezeki,” ujarnya.
Dikabarkan,
hidangan tersebut terdiri atas roti, ikan, delima dan buah-buahan, dan
beragam lainnya. Aromanya pun sangat harum semerbak. Menerima kasih
sayang Allah, Nabi Isa pun kemudian bersujud yang kemudian diikuti para
pengikutnya. Lalu para pengikut Isa bertanya, “Wahai Roh Allah, apakah
ini makanan dari dunia, ataukah dari surga?”
Nabi Isa dengan
sabar menjawab, “Bukankah Allah telah melarang kalian mengajukan
pertanyaan macam ini. Hidangan ini dari Ilahi, Allah Maha Berkuasa hanya
mengatakan 'jadilah', maka jadilah hidangan ini. Ini adalah tanada dari
Allah sekaligus peringatan manusia agar beriman,” ujar Nabi Isa.
Tibalah
saat menyantap hidangan. Namun, bukan bersegera memakannya, para
pengikut Isa menyuruh nabi mereka memakannya terlebih dahulu. “Kami
tidak akan makan sebelum engkau memakannya,” ujar mereka.
Nabi
Isa pun menjawab, “Bukankah kalian yang meminta ini sejak awal?”
ujarnya. Namun, mereka tetap enggan menyentuh hidangan tersebut. Maka
Nabi Isa pun memanggil para fakir miskin dan orang sakit. Mereka
diberikan kesempatan menyantap hidangan luar biasa tersebut. Setelah
memakannya, tiba-tiba mereka yang sakit menjadi sembuh, yang cacat
menjadi normal, yang sekarat menjadi sehat. Melihatnya, para pengikut
Isa yang meminta hidangan sejak awal itu pun menyesal tak menyantapnya
pertama kali.
Keajaiban Al Maidah pun masih terlihat saat
disantap. Meski ribuan orang memakannya, hidangan tersebut tak kunjung
habis. Setiap yang memakannya pun mendapat kebaikan yang banyak.
Keajaiban Al Maidah ini pun di kemudian hari menjadi satu dari mukjizat
Nabi Isa yang disalahartikan pengikutnya. Mereka kemudian melupakan
esensi mukjizat nabi Allah dan justru menganggap Isa sebagai putra Allah
kemudian menyembahnya.
Kisah Al Maidah ini diberitakan dalam
Alquran, bahkan diabadikan menjadi nama surat, yakni surah al-Maidah.
Kisah tersebut terdapat dalam surah al-Maidah ayat 110 hingga 120.
Terdapat pula hadis yang mengisahkannya dari beberapa sahabat, seperti
Ibnu Abbas dan Salman al-Farisi.
.................................................................................
Berikut saya cantumkan QS Al Maidah ayat 111 sampai dengan ayat 115. Allah swt berfirman,
Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut 'Isa yang
setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab:
Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)". (QS Al Maidah: 111)
(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut 'Isa berkata: "Hai 'Isa putera
Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami
?". 'Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang
yang beriman". (QS Al Maidah: 112)
Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya
tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar
kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan
itu". (QS Al Maidah: 113)
Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya
kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi
hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang
sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah
kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama". (QS Al Maidah: 114)
Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu
kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan
itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak
pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia". (QS Al Maidah: 115)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment