9.9.14

Bagaimana Melihat Allah?

Dari jaman dahulu sampai sekarang masih ada saja segolongan manusia yang memaksakan diri ingin melihat Tuhan dengan mata kepala. Inilah orang jahil yang hanya mengikuti hawa nafsu saja. Kalaupun Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala sendiri, ini sama saja dengan membatasi sifat Tiada Batas. Mengapa? Karena untuk menampakkan diri dan terlihat oleh manusia membutuhkan ruang, dan segala sesuatu yang menempati ruang pasti terbatas.

Nanti seandainya (walaupun tidak akan terjadi) Tuhan menampakkan diri maka tiba-tiba kebanyakan manusia akan mengatakan, "ternyata Tuhan itu serba terbatas, buktinya Dia terlihat dan menempati ruang". Oleh karena itulah jika kebenaran adalah dengan mengikuti prasangka manusia maka akan rusak binasalah bumi ini.

Oleh karenanya ada hikmah besar, mengapa mata yang terbatas ini tidak akan mampu melihat Szat Tuhan. Karena bagaimana sesuatu yang terbatas sanggup meliputi Yang Tidak Terbatas. Ini tentu mustahil sekali. Karena keterbatasan mata inilah maka melihat matahari saja bisa menyebabkan kebutaan.

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin. (QS Al Baqarah ayat 118)

SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim, dari jalur Said atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas, katanya: Kata Rafi` bin Khuzaimah kepada Rasulullah saw., "Sekiranya Anda memang seorang Rasulullah saw. sebagaimana Anda katakan, maka sampaikanlah kepada Allah supaya Dia berbicara dengan kami agar kami dengar pembicaraan-Nya!" Maka mengenai hal itu Allah pun menurunkan, "Dan berkatalah orang-orang yang tidak mengetahui..." sampai akhir ayat. (Q.S. Al-Baqarah 118).

Kesimpulannya adalah tidak akan mungkin kita bisa melihat Allah dengan cara bagaimanapun juga. Kecuali kita telah mati dimana jiwa kita cukup suci untuk bisa melihat_Nya.


No comments:

Post a Comment