16.4.15

Phobia Terhadap Hukum Islam

HATI-HATI...

Nah lho, saya memulai artikel ini dengan sebuah kata seru hati-hati. Artinya ada sebuah hal berbahaya yang akan atau sudah menimpa diri kita namun tidak kita sadari dengan sebenarnya.

Kita ini dalam bahaya besar lho? Jangan salah, bahaya itu lebih besar daripada kekafiran. Apa itu? Munafik.. Orang sekarang bilangnya muna.. :)

Sekarang saya tanya.. Setujukah anda kalau pencuri dipotong tangannya? Kalau tidak setuju artinya mengingkari hukum Allah lho? Padahal bahasa arabnya ingkar adalah kufur, sedangkan orangnya dinamakan kafir. Ketika saya mengatakan begini lalu ada yang bilang... Waaah anda salafi wahabi ya?.. Gitu pemikiran sebagian sahabat muslim saya.

Insya Allah saya muslim. Dan saya mencintai sesama muslim, yakni siapa saja yang Tuhannya Allah swt dan Nabi nya Nabi Muhammad saw. Saya nggak kenal salafi, wahabi, NU, Muhammadiyah dsb yang saya kenal adalah Muslim. Bagaimana dengan Ahmadiyah? Kalau itu bukan muslim karena Nabinya beda, Kitab sucinya juga beda.

Pertanyaan untuk ibu-ibu.. Setujukah anda dengan hukum Allah swt yang membolehkan laki-laki menikah lebih dari 1 kali? Kalau anda tidak setuju berarti apa? Ayo dijawab..

Yang lebih berbahaya lagi dan kitanya harus hati-hati adalah orang fasik yang memicunya menjadi munafik. Tahu orang fasik? Orang fasik adalah tahu bahwa hal tersebut adalah kebenaran Tuhan namun ia tidak mau menerapkannya.

Misalnya begini.. Allah swt mengharamkan memilih pemimpin non muslim, namun sebagian rakyat memilihnya dengan segala argumen. Kalau kita lihat lebih dalam lagi argumen mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan hawa nafsu saja. "Boleh kok memilih pemimpin non muslim, siapa bilang nggak boleh, Kyai anu saja membolehkan kok?" Naaaah ini sudah condong kepada hawa nafsu bukan condong kepada hukum Allah swt dalam Al Qur'an.

"Kalau mau hukum Islam, pergi saja ke Arab sana..." Nah ini juga statement yang phobia terhadap Islam padahal agamanya Islam. Kok nggak bangga ya ketika ada wacana memurnikan ajaran Islam dan Al Qur'an padahal dia muslim. Kadang-kadang disitu aku merasa sedih.. hehehe. Ngelus dada..

"Iya sih, sebenarnya yang namanya komunitas muslim ya hukumnya harus hukum Islam, tetapi khan budaya kita tidak cocok" Nah mengatasnamakan budaya, aslinya phobia. Ia fasik dan bisa berbahaya karena memicunya menjadi munafik. Hukum Islam itu bukan budaya, tetapi aturan yang Allah swt telah tetapkan. Titik tidak koma.

"Hei, jangan suka mengkafir-kafirkan. Dasar salafi wahabi" Nah statementnya saja tidak santun, ini sudah salah lho? Kalau memang tidak mau disebut dengan kufur terhadap hukum Allah swt maka bacalah Al Qur'an kemudian sami'na wa'ato'na. Sederhana khan? Kamu sih sudah terpengaruh dengan media yang gencar memberitakan islamophobia.

Kalau tidak mau disebut kufur maka jangan mengingkari hukum Allah swt. Walaupun rasanya berat, maka terima saja. Allah Maha Tahu kok ketika kita berat menjalankannya, yang penting jangan sampai kufur, fasik apalagi munafik.

Pas sholat pakai surban ngelungker di kepalanya kayak gunung.. hehehe. Khusuuuuuuk buanget. Tetapi habis sholat langsung ikutan demo menolak poligami. Ini khan lucu bin wagu.. Lucuuuu banget. Orang poligami itu hukum Allah swt dimana membolehkannya asal bisa adil. Kalau tidak bisa adil ya satu saja sudah cukup.

Maksud saya begini... Yuk mulai sekarang baca Al Qur'an, baca hukum-hukum Allah swt kemudian sami'na waato'na. Berlatih tulus ikhlas didalam menerapkan hukum Allah swt baik yang berkaitan dengan politik, pemerintahan, ekonomi, muammalah, ibadah, hikmah dan lain sebagainya.

Janganlah kita menjadi orang yang lucu dan wagu. Misalnya ketika mengingkari hukum Allah swt, lalu Allah swt menurunkan azab_Nya dalam bentuk yang beragam. Contohnya kesulitan, kegagalan, kemiskinan, kesedihan, penghinaan, penderitaan dan lain sebagainya lalu menjadi pribadi yang paling depan didalam menyalahkan segala sesuatu diluar dirinya. Padahal sebenarnya ia sendirilah yang salah.

Jangan sampai hati kita dikunci mati oleh Allah swt sehingga tidak bisa melihat kebenaran. Kalau sudah begitu tamatlah riwayat kita. Karena tidak akan ada yang mampu menolongnya kecuali Allah swt saja.

Allah swt berfirman



Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.(QS An Nisa' ayat 61)



Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah : "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna".(QS An Nisaa' ayat 62)



Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (QS An Nisaa' ayat 63)

Wallahu A'lam



No comments:

Post a Comment