6.2.15

Berpegang Teguh Kepada Tali Allah Jangan Bercerai Berai

Banyak manusia jaman sekarang yang tidak jelas. Maksudnya tidak mempunyai pegangan hidup yang jelas. kalau kita bicara pegangan hidup maka ketika dialih bahasakan menjadi Din. Sedangkan Ad Din adalah agama. Kalau begitu banyak manusia yang agamanya tidak jelas dong? Hehehe. Wallahu A'lam.

"Enggak Mas, saya Muslim tulen kok?" Kata sebagian sahabat/ orang.

"Seberapa tahu anda tentang Qur'an dan Hadist?" Mungkin begitulah pertanyaan yang seharusnya kita jawab dengan jujur.

Bisa saja kita tahu tentang Qur'an atau paling tidak hapal beberapa ratus ayat Al Baqoroh. Ini bagus sekali dan harus dilanjutkan. "Tahukah anda tentang Ahli Kitab?"

"Nggak tahu Mas, saya cuma baca dalam bahasa Arab saja". Nah lho... Padahal ahli kitab pembahasannya ada di Al Baqoroh atau Ali Imran. Ini adalah contoh sederhana dimana ternyata kita dangkal pemahaman. Atau bisa saja disebut pendangkalan. Maksudnya apa? Maksudnya ada segolongan orang-orang yang sengaja mendangkalkan akidah Islam melalui sekulersime dan liberalisme. Karena pendangkalan akidah itulah banyak ummat islam yang saat ini tercerai berai. Pegangan mereka bukan Al Qur'an dan Sunnah secara absolut lagi, tetapi jalan pikiran dan perasaan yang sudah dikotori oleh liberalisme dan sekulersime.

Memang banyak sahabat yang membaca Al Qur'an namun kering dari makna. Sudah bagus sih, tetapi lanjutkan pembelajarannya dengan mengerti maksud dan maknanya. Karena kita membaca dalam bahasa arab maka akan kesulitan untuk memahami maksud. Oleh karena itu banyak menghadiri ceramah dan pengajian. Atau paling tidak membaca terjemahannya. Dan yang terbaik adalah belajar dari ahlinya, sampai kemudian terucap, "Oooo begini to maksudnya".

Tontonan TV juga punya andil mendangkalkan pengetahuan kita tentang "pegangan hidup" lho? Jangan salah. Kita seringkali tidak menyadari bahwa kitalah korban dari pendangkalan akidah, lalu mengatakan seolah-olah tidak terjadi sesuatu apa. Atau malah merasa diri dan pendapat andalah yang paling benar, dari pada Al Qur'an. Hati-hati dengan tontonan anda.

Lalu apa yang harus dilakukan supaya tidak tercerai berai lagi? Back to Qur'an. Jadikan Qur'an pemersatu hati-hati yang terpisah. Sebagaimana jaman dahulu kala, para sahabat dan jamaah bersatu dalam tali atau ikatan agama Allah.

Dan ingat....

Jangan jadikan pikiran anda, otak anda, perasaan anda sebagai hujjah atau dalil tanpa mengetahui dalil yang sesungguhnya yakni yang tertulis dalam Al Qur'an dan Sunnah. 

Jadikan Al Qur'an sebagai "pegangan hidup" kita semua. Mau tidak mau kita harus banyak belajar, mendengarkan pengajian dan ceramah agama. Lalu bawa yang baik-baik dan tinggalkan yang tidak baik menurut Qur'an. Semangat belajar agama harus terus dipupuk sehingga kita tidak mudah terkena pengaruh dari pendangkalan akidah itu tadi.

Allah swt berfirman

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.(QS Ali Imran ayat 103)


Pertanyaannya adalah
  • Maukah anda belajar Al Qur'an dan Sunnah agar hidup anda dan keluarga anda mendapatkan petunjuk? Yakni petunjuk untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia maupun akherat.
  • Maukah anda bersatu dalam tali Allah? Dimana kalau enggan bersatu maka kita akan menerima berbagai ujian dan balasan yang setimpal berupa azab?

Silahkan anda yang menjawab sendiri..

Wallaahu A'lam



No comments:

Post a Comment