2.9.14

Kisah Pengingkaran Bani Israil

Kaum Yahudi mempunyai kharakter yang keras kepala, membangkang, pesimis, tamak terhadap dunia, pengecut, suka menghina, mengolok-olok Nabi. Bahkan mendustakan dan membunuh Nabi-Nabi yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka merupakan sebuah kebanggan. Nabi Zakariya as dan Nabi Yahya as adalah dua Nabi yang mereka bunuh. Demikian juga Isa as yang mereka sangka membunuhnya.

Disamping itu Rahib/ Pendeta Yahudi suka memberikan tausiyah kepada jamaahnya. Kebaikan dan kasih adalah hal-hal yang mereka ajarkan kepada jamaah, namun mereka melupakan kebajikan pada diri mereka sendiri padahal mereka membaca hukum Taurat. Inilah kekuatan uang yakni berceramah kepada jamaah dikarenakan mendapatkan imbalan dalam bentuk uang yang fantastis. Tidak jarang mereka merubah-rubah hukum yang sesuai dengan hawa nafsu sendiri.

Disisi lain Yahudi atau Israel atau Bani Israil adalah suatu kaum yang sangat cerdas. Kecerdasannya sangat mengagumkan dan melebihi kecerdasan bangsa-bangsa lain, khususnya Bani Israil dari suku Yehuda. Kita bisa melihat penemuan-penemuan baru banyak sekali dimotori oleh Bani Israil atau Yahudi ini. Lampu listrik, pesawat terbang, kereta api, radio, televisi, mesin uap dan lain sebagainya. Bahkan banyak sekali alat-alat ciptaan Yahudi yang ada dirumah kita.

Mulai dari produk makanan siap saji (bumbu-bumbu makanan, KFC, Mc Donald dsb), minuman dan sampai kepada alat-alat elektronik dalam rumah kita. Inilah yang mau tidak mau harus kita akui, yakni kelebihan Yahudi dibanding bangsa lain.

Allah swt berfirman

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?. (QS Al Baqarah ayat 44)

Kemudian dilanjutkan pada ayat 47 sbb

Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat. (QS Al Baqarah ayat 47)

Oleh karena itu Allah swt mengingatkan supaya Bani Israil mau bersyukur terhadap nikmat ini. Padahal dahulunya kaum ini hanyalah budak Firaun yang kemudian diselamatkan oleh Nabi Musa as. Sudah berapa banyak mukjizat yang menakjubkan mengiringi jejak sejarah mereka sebagai sebuah karunia yang seharusnya disyukuri. Namun dikarenakan kharakter asli dari Yahudi memang keras kepala dimana suka merubah-rubah hukum taurat dan menyembah anak lembu (sapi) maka kemudian berlakulah ketetapan Allah swt berupa hukuman/ azab dunia akherat.

Pada suatu masa mereka diminta untuk berperang melawan kaum yang mendiami baitul Makdis (palestina) namun mereka enggan dan mengolok-olok Musa as dengan menyuruhnya bersama Tuhannya untuk berperang berdua. Dengan pembangkangan ini maka akibatnya mereka mengembara tanpa arah dan tujuan selama 40 tahun.

Dan pada saat takdir mengatakan bahwa Palestina adalah tanah yang akan diberikan mereka memasukinya dengan cara yang berlainan. Ketika mereka akan memasuki desa di Baitul Maqdis (Palestina) yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan memohon ampunan, tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas pantatnya dan mengatakan hinthah, yakni "Sebiji gandum atau biji dalam sehelai rambut.".

Kisah pembangkangan Bani Israil ini bisa anda baca dalam QS Al Baqarah ayat 49-60 berikut ini

49. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.

50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.

51. Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.

52. Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.

53. Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.

54. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

55. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya".

56. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.

57. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

58. Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".

59. Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik.

60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. 

Berkenaan dengan kharakter mereka yang suka merubah-rubah Firman Allah disinggung dalam Al Qur'an Surah Al Baqarah berikut ini,

79. Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

Wallahu A'lam. Bersambung

Untuk sambungannya silahkan klik disini


No comments:

Post a Comment