Kaum Yahudi mempunyai kharakter yang keras kepala, membangkang, pesimis,
tamak terhadap dunia, pengecut, suka menghina, mengolok-olok Nabi.
Bahkan mendustakan dan membunuh Nabi-Nabi yang tidak sesuai dengan hawa
nafsu mereka merupakan sebuah kebanggan. Nabi Zakariya as dan Nabi Yahya
as adalah dua Nabi yang mereka bunuh. Demikian juga Isa as yang mereka
sangka membunuhnya.
Disamping itu Rahib/ Pendeta Yahudi suka memberikan tausiyah kepada
jamaahnya. Kebaikan dan kasih adalah hal-hal yang mereka ajarkan kepada
jamaah, namun mereka melupakan kebajikan pada diri mereka sendiri
padahal mereka membaca hukum Taurat. Inilah kekuatan uang yakni
berceramah kepada jamaah dikarenakan mendapatkan imbalan dalam bentuk
uang yang fantastis. Tidak jarang mereka merubah-rubah hukum yang sesuai
dengan hawa nafsu sendiri.
Disisi lain Yahudi atau Israel atau Bani Israil adalah suatu kaum yang
sangat cerdas. Kecerdasannya sangat mengagumkan dan melebihi kecerdasan
bangsa-bangsa lain, khususnya Bani Israil dari suku Yehuda. Kita bisa
melihat penemuan-penemuan baru banyak sekali dimotori oleh Bani Israil
atau Yahudi ini. Lampu listrik, pesawat terbang, kereta api, radio,
televisi, mesin uap dan lain sebagainya. Bahkan banyak sekali alat-alat
ciptaan Yahudi yang ada dirumah kita.
Mulai dari produk makanan siap saji (bumbu-bumbu makanan, KFC, Mc Donald
dsb), minuman dan sampai kepada alat-alat elektronik dalam rumah kita.
Inilah yang mau tidak mau harus kita akui, yakni kelebihan Yahudi
dibanding bangsa lain.
Allah swt berfirman
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?. (QS Al Baqarah ayat 44)
Kemudian dilanjutkan pada ayat 47 sbb
Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan
kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas
segala umat. (QS Al Baqarah ayat 47)
Oleh karena itu Allah swt mengingatkan supaya Bani Israil mau bersyukur
terhadap nikmat ini. Padahal dahulunya kaum ini hanyalah budak Firaun
yang kemudian diselamatkan oleh Nabi Musa as. Sudah berapa banyak
mukjizat yang menakjubkan mengiringi jejak sejarah mereka sebagai sebuah
karunia yang seharusnya disyukuri. Namun dikarenakan kharakter asli
dari Yahudi memang keras kepala dimana suka merubah-rubah hukum taurat
dan menyembah anak lembu (sapi) maka kemudian berlakulah ketetapan Allah
swt berupa hukuman/ azab dunia akherat.
Pada suatu masa mereka diminta untuk berperang melawan kaum yang
mendiami baitul Makdis (palestina) namun mereka enggan dan mengolok-olok
Musa as dengan menyuruhnya bersama Tuhannya untuk berperang berdua.
Dengan pembangkangan ini maka akibatnya mereka mengembara tanpa arah dan
tujuan selama 40 tahun.
Dan pada saat takdir mengatakan bahwa Palestina adalah tanah yang akan
diberikan mereka memasukinya dengan cara yang berlainan. Ketika mereka
akan memasuki desa di Baitul Maqdis (Palestina)
yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan memohon ampunan, tapi
mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas pantatnya dan
mengatakan hinthah, yakni "Sebiji gandum atau biji dalam sehelai
rambut.".
Kisah pembangkangan Bani Israil ini bisa anda baca dalam QS Al Baqarah ayat 49-60 berikut ini
49. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan
pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang
seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan
membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu
terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan
kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang
kamu sendiri menyaksikan.
51. Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat,
sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu
(sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
52. Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
53. Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat)
dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar
kamu mendapat petunjuk.
54. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah
menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang
menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik
bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima
taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang."
55. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan
beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena
itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya".
56. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.
57. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna"
dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami
berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
58. Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri
ini
(Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak
dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud,
dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami)
kepada orang-orang yang berbuat baik".
59. Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan)
yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas
orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik.
60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami
berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah
daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui
tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang
diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan
berbuat kerusakan.
Berkenaan dengan kharakter mereka yang suka merubah-rubah Firman Allah disinggung dalam Al Qur'an Surah Al Baqarah berikut ini,
79. Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah",
(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa
yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah
bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
Wallahu A'lam. Bersambung
Untuk sambungannya silahkan klik disini
No comments:
Post a Comment