4.1.15

Tidak Ada Dosa Menzalimi Umat Islam

Kalau ada seorang muslim yang membunuh satu manusia baik yang dibunuh adalah muslim atau non muslim tanpa alasan yang jelas maka ia telah melakukan dosa, seakan-akan membunuh manusia seluruhnya. Jadi ada larangan yang jelas tentang hal ini. Namun saudara akan melihat kawan non muslim misalnya Kristen melakukan kezaliman terhadap muslim itu tiada berdosa. Itulah anggapan mereka.Mengapa saya katakan kawan Kristen? Karena kebanyakan kita bermuamalah dengan mereka.

Oleh karenanya mereka ahli kitab baik Yahudi maupun Nasrani berupaya untuk memerangi muslim dengan berbagai cara. Cara yang baik tidak mampu memberikan hasil, maka cara yang tidak baik juga tidak ada masalah. Sekali lagi karena anggapan mereka tiada dosa melakukan kezaliman terhadap muslim yang penting tujuannya tercapai yakni mengkristenkan orang islam atau paling tidak memurtadkannya. Karena jika mereka sukses melakukannya maka mereka akan mendapatkan pahala yang besar dan layak untuk masuk surga.

Artinya tujuan menghalalkan segala cara. Maka orang bodoh sekalipun tidak akan setuju dengan hal ini. Itulah prasangka tanpa dasar yang jelas.

Sebenarnya janji dari Yahudi dan Nasrani adalah memutuskan hukum berdasarkan Taurat dan Injil. Namun ternyata sebagian besar mereka mencederai janji dengan menyembunyikan sebagian isi kitab suci yang tidak sesuai dengan hawa nafsu dan kepentingannya. Pun menambah-nambah isi kitab suci sesuai dengan kepentingan dirinya.

Dasar/ pondasinya dahulu kala memang mereka suka mencederai janji. Dan efeknya sampai sekarangpun juga demikian. Memang kedengkian sudah mendarah daging dalam diri mereka khususnya dengki terhadap ummat islam yang notabene berasal dari keturunan Nabi Ismail as.

Demikian pula Nasrani yang saat ini bermetamorfosis atau berubah menjadi Kristen karena ulah pendeta Paulus. Sama saja, darahnya adalah darah Yahudi sehingga kharakternya sama, yakni keras kepala. Jika non muslim dan membaca artikel saya ini, kenapa tidak sekali-kali merenung, benarkah yang anda lakukan, yakni tujuan menghalalkan segala cara?. Benarkah kedengkian yang anda rasakan dalam dada?. Benarkah memaksakan sebuah keyakinan dengan segala cara itu adalah kebenaran? Cobalah tundukkan hatimu jangan langsung meradang.

Allah swt berfirman



Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (QS Ali Imran ayat 75)

Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya



(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran ayat 76)




Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (QS Ali Imran ayat 77)

Oleh karena itu saya mengajak diri saya sendiri, dan juga anda semua untuk terus belajar. Juga melakukan muhasabah dan perenungan. Buat apa punya akal dan hati namun tidak digunakan dengan baik. Baca kitab suci masing-masing, cobalah pahami dan tadabbur. Pakailah akal dan hati ketika membacanya. Niatkan untuk mencari kebenaran dan pencerahan.

Mumpung kita masih hidup, jangan sampai menyesal ketika sudah meninggal dunia namun enggan untuk belajar memahami hikmah hidup. Cobalah tundukkan hati untuk tidak merasa benar sendiri. Sekali lagi baca kitab sucinya dan praktekkanlah apa-apa yang ada didalamnya. Jangan hanya karena kata kyai, atau kata pendeta lalu ditelan mentah-mentah. Kalau dalam kitab suci diperintahkan jangan mabuk, jangan menyembah patung, jangan berzina maka patuhlah. Jangan patuh kepada kyai atau pendeta yang menghalalkan mabuk, zina dsb karena kitab suci tidak mengatakan demikian. Pelajari sumbernya, jangan sampai kita salah melangkah. Semoga saya dan anda semua mendapatkan hidayah, pemahaman dan pencerahan. Amin



No comments:

Post a Comment