28.12.14

Benarkah Yesus adalah Anak Tuhan atau Tuhan?

Kawan Kristen menganggap Yesus atau Nabi Isa as sebagai anak tuhan atau tuhan itu sendiri salah satunya disebabkan beliau lahir tanpa adanya seorang ayah. Ayahnya nggak ada, makanya kemudian mereka menisbatkan tuhanlah yang menjadi ayahnya. Anak tuhan sekaligus tuhan itu sendiri, bingung khan? Sama, saya juga bingung.

Memang kejadian Nabi Isa as begitu amazing. Bagaimana mungkin beliau bisa-bisanya lahir tanpa seorang ayah. Maryam (ra) tiba-tiba hamil kemudian sampai melahirkan seorang bayi yang bisa bicara, dimana mengkhabarkan bahwa beliau disuruh Tuhan YME untuk memberikan jalan keselamatan kepada Bani Israil.

Sebenarnya kalau kita berpikir sederhana dan simpel mudah saja jawabannya. Allah sudah menghedaki demikian. Penciptaan Nabi Isa as seperti halnya penciptaan Nabi Adam as. Allah swt hanya berfirman, "Jadilah" maka jadilah ia. Kita tidak bicara penciptaan tanpa ayah, atau tanpa ayah dan ibu lho.. Tetapi "kun" nya Allah maka pasti fayakun. Ini dalam segala hal, segala penciptaan baik dilangit maupun dibumi.

Jika kita mengaitkan kelahiran tanpa orang tua, Malahan yang lebih amazing justru penciptaan Nabi Adam as, karena beliau tidak mempunyai ayah dan ibu. Namun Nabi Adam as tetaplah manusia bukan tuhan, demikian pula Isa as atau Yesus. Jadi kawan kristen yang mengatakan Yesus adalah anak tuhan dan juga tuhan itu sendiri menjadi tidak masuk akal. Ini kelewatan karena mensifatkan Allah swt berkeluarga kemudian mempunyai anak. Hampir-hampir langit pecah mendengar ucapan manusia seperti ini.

Allah swt berfirman dalam QS Ali Imran ayat 59 dan ayat 60 berikut ini,



59. Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

 

60. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan diketengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan orang-orang Najran, termasuk para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu tanya mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat kami?' Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu melihat orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang dialaminya?' Setelah itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka datanglah Jibril, katanya kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang kepadamu, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,' sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."

Inilah firman Allah, dan inilah kebenaran. Jadi sesiapa yang berserah diri kepada Tuhan Yang Esa jangan ada keraguan tentang hal ini. Sesiapa yang percaya Tuhan maka percayalah akan kekuasaan dan kehendaknya, dengan tanpa menimbulkan cacat lain pada sebagian sifat_Nya. Karena Allah Maha Sempurna dari segala cacat.

Jadi buat kawan Kristen untuk sementara terima dulu apa kata Tuhan YME diatas, lalu pikirkanlah ketika hati anda sudah adem. Jangan langsung buru-buru menolak disebabkan doktrin yang sudah anda telan. Pikirklanlah menggunakan akal sehat anda, Insya Allah doa anda selama ini agar terselamatkan benar-benar dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin


No comments:

Post a Comment