Mereka umat sebagaimana umat manusia. Bekerja, beraktifitas, tidur, makan, berkelompok, beranak pinak, bekerja sama dan lain sebagainya. Mereka juga bisa marah, sedih, senang, susah dan instict hewani lainnya.
Kita manusia merasa satu-satunya umat terbaik, kemudian berubah menjadi ujub lalu merendahkan umat lain yang kastanya lebih rendah. Misalnya nih ada kecoak, lalu buru-buru kita bunuh karena menganggu. Padahal kecoak juga umat. Mereka juga hidup dan membutuhkan makanan. Mereka juga punya keluarga dsb.
Kita umat manusia suka berteriak lantang tentang HAM, padahal sudah tak terhitung umat lainnya kita bunuh dengan sadis. Misalnya itu tadi, kecoak, tikus, ular, kucing, semut dan entah berapa banyak lagi. Itulah manusia yang gemar sekali dengan standar ganda.
Pada intinya semua mahluk yang ada di bumi ini adalah umat juga, dimana peradabannya sudah tertulis dalam lauh mahfudz. Karena semuanya adalah mahluk/ umat ciptaan Allah swt maka pada saatnya nanti yakni dipadang mahsar mereka semuanya akan dikumpulkan tak terkecuali.
Bayangkan saja berapa buannyak umat2 yang dihimpun pada saat itu...
Allah swt berfirman,
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab [A], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (QS Al An'am: 38)
Keterangan:
- [A] sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quraan dengan arti: dalam Al-Quraan itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment