Kalau orang Yahudi jaman dahulu suka banget yang namanya mukjizat2. Kejadian yang amazing dan mengejutkan. Dengan cara inilah mereka menjanjikan akan beriman kepada Nabi dan Rosul. Faktanya hanya sedikit saja yang beriman.
Pada jaman Nabi Muhammad saw juga demikian. Yakni kaum musrik, atau kafir Quraisy menghendaki Nabi saw menurunkan mukjizat sehingga mereka percaya misi kerosulannya. Padahal kalau diberikan mukjizat seperti yang mereka inginkan belum tentu juga beriman.
Kalau orang jaman dahulu, ketika diturunkan mukjizat namun tidak beriman, maka ketetapan Allah akan azab_Nya turun saat itu juga. Maka binasalah mereka.
Emang kita mau kalau kemudian turun mukjizat lalu tetap tidak beriman kemudian langsung di azab Allah? Tentu tidak mau.
Oleh karenanya umat ini beda. Kita diminta menggunakan akal dan hati didalam mencari kebenaran. Proses2nya step by step sehingga keimanan yang dihasilkan sanggup mencakar2 dalam hati. Keimanan yang didapatkan bisa kuat tidak mudah goyah.
Kalau bicara mukjizat yang sesuai dengan keinginan kita mungkin saja tidak ada, khususnya jaman ini. Misalnya kita ingin melihat gunung terbang, atau menghidupkan orang mati, atau yg lainnya. Kalau dilakukan jaman sekarang ntar akan dibilang sihir.
Namun kalau kita mau tafakur sebentar saja, mengamati alam semesta, dan segala sesuatu ciptaan Allah, maka segala sesuatu itu mukjizat.
Atau yang kedua, tidak usah menganggap semuanya adalah mukjizat? Maka tidak akan bisa. Karena hidup kita di dunia inipun adalah keajaiban atau mukjizat. Banyak2 tafakur deh ya?
Dan Al Qur'an itu adalah mukjizat yang dahsyat. Bagaimana bisa? Baca saja, baca lagi dan baca terus. Kemudian terapkan. Maka Insya Allah anda akan melihat mukjizatnya.
Allah swt berfirman,
Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak
diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mu'jizat dari Tuhannya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mu'jizat, tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS Al An'am: 37)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment