Yahudi begitu merindukan sosok Nabi yang bisa menjadi Raja sekaligus panutan, sebagaimana Nabi Daud as dan Nabi Sulaiman as. Apalagi pada saat berhentinya pengiriman Rosul, kaum Yahudi banyak sekali mendapatkan penghinaan berupa,
- Penyiksaan oleh kaum yang lain
- Kekalahan dalam berbagai perang secara berturut turut
- Perbudakan
- dsb
Kemudian Allah swt berkehendak untuk mengabulkan doa mereka dengan lahirnya baginda Rosulullah, Nabi Muhammad saw. Secara ras Nabi Muhammad saw berasal dari luar golongan Yahudi, padahal mereka menghendaki seorang Nabi dari kalangan mereka sendiri, yang gagah, kuat dan penuh mukjizat. Lalu ketika apa yang Allah turunkan tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, kemudian diingkari dan didustakan.
Mereka mendustakannya sebagaimana yang sudah mereka lakukan pada jaman dahulu kala kepada Nabi dari kalangan mereka sendiri. Bahkan tidak hanya didustakan, sebagian lagi malah dibunuh, seperti Nabi Yahya as, Nabi Zakariya as, pun dengan Nabi Isa as yang mereka sangka sudah sukses dibunuh di kayu salib.
Nah, setelah Nabi Isa as diangkat oleh Allah swt maka sejak itu sampai ratusan tahun kemudian tidak diturunkan Nabi lagi. Baru sekitar 600 sampai 700 tahun kemudian seorang Nabi dari keturunan Nabi Ismail as dilahirkan, yakni Rosulullah, Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir dan penutup segala nabi. Nabi yang diutus bukan hanya untuk Yahudi saja namun untuk seluruh manusia.
Allah swt berfirman,
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al Maidah: 19)
No comments:
Post a Comment