Dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang pasti, kecuali 3.
Bicara mengenai kematian adalah kepastian bahkan mutlak dan lebih mutlak daripada matematika. Faktanya banyak manusia yang lebih percaya kepada matematika daripada kematian. Maksudnya adalah banyak ngitung2 seperti harta benda dsb namun melupakan sesuatu yang pasti yaitu mati.
Saya, anda dan siapapin mahluk bernyawa pasti mati. Mengapa kita tidak sering memikirkannya? Apakah kita tdk percaya akan adanya kehidupan abadi setelah kematian? Lalu bagaimana jadinya jika sesuatu yang kita ragukan keberadaannya yakni hari pembalasan ternyata ada dan kita melihatnya dengan hakkul yakin? Hallooooo....
Sekaya apapun anda, sehebat apapun mereka, secantik apapun wanita tidak akan ada gunanya jikalau amal kebajikan tidak cukup untuk bekal akherat. TIDAK AKAN ADA GUNANYA. Lalu mengapa kita lebih suka memperhatikan sesuatu yang tidak ada gunanya dibandingkan dengan sesuatu yang berguna dan bermakna sejati dan abadi? Mengapa? Halloooo....
Yuk belajar, tafakur, muhasabah diri agar kita diberikan ilham oleh Allah swt untuk memahami kemudian meyakini akan adanya hari yang tidak seorangpun akan menanggung dosa orang lain. Belajar dan terus belajar, karena ini PUENTIIIIING banget2. Ini demi anda sendiri, demi nasib anda dalam alam keabadian.
Jangan menjadi orang yang hatinya berpenyakit. Kalau hidup kita baik maka menganggap semua dari karunia Allah swt, namun kalau hidup kita buruk lalu melemparkan kesalahan. Baik atau buruk, karunia atau musibah pada hakikatnya dari sisi Allah swt supaya kita belajar hikmah didalamnya.
Allah swt berfirman,
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi
Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan :
"Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya
(datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (QS An Nisaa': 78)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment