2.12.14

Ayat-Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat

Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah. Bahkan orang yang paling bodohpun bisa memahaminya jika masih mempunyai akal. Inilah bagian iman kepada ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang jelas artinya. Demikian pula masuk akal dan bisa dibuktikan secara nyata.

Saya tidak hendak membahas macam-macam ayat muhkamat karena memang bukan bidang saya. Tetapi yang ingin saya soroti adalah tentang iman. Iman itu harus masuk akal, dan ayat-ayat muhkamat inilah yang dijadikan landasan. Misal, bumi itu bulat, kemenangan bangsa rum, kisah Abu Lahab dan lain sebagainya yang saat ini sudah sangat jelas. Ada bukti sejarahnya.

Kemudian ada ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.

Kita wajib mengimaninya karena iman terhadap hal ini adalah logis dan harus. Tidak perlu mengetahui secara detail karena kita memang tidak akan mengetahuinya, cukup diimani saja. Mengapa kita mengimani ayat-ayat mutasyabihat? Karena kita beriman kepada ayat muhkamat dimana buktinya jelas.

Biar lebih mudah begini
  • Apakah anda percaya bahwa bumi itu bulat? Percaya
  • Apakah anda percaya kisah Abu Lahab? Percaya
  • Apakah anda percaya proses kejadian alam semesta sesuai teori big bang? Lebih banyak yang percaya
  • Apakah anda percaya proses kelahiran? Percaya

Itu semua sudah dijelaskan dalam kitab suci Al Qur'an, dan kita semua percaya karena ada bukti ilmiah yang menjelaskannya. Kemudian ada berita dari sumber yang sama misalnya tentang alam kubur, surga, neraka dan lain sebagainya. Karena sudah didahului dengan bukti-bukti nyata sebelumnya, maka beriman kepada hal-hal ghaib ini merupakan keharusan. Bukan beriman kepada yang masuk akal saja sementara yang belum masuk akal tidak dipercaya.

Menempatkan iman pada tempatnya, menempatkan ayat-ayat Al Qur'an pada tempatnya pula. Hanya orang-orang berakallah yang bisa mengambil pelajaran tentang keimanan ini.

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS Ali Imran ayat 7)




No comments:

Post a Comment