Dalam Kristen ada misi, yakni mengkhabarkan Injil ke semua orang atau dalam bahasa lainnya memaksa orang lain untuk masuk kepada agama Kristen. Atau paling tidak memurtadkan. Dalam hal ini ada kecenderungan pemeluk Islamlah yang dijadikan fokus penginjilan. Namun tidak demikian dengan agama Islam. Tidak ada paksaan sama sekali didalam memeluk dan mengimaninya.
Kita sebagai pemeluk Agama Islam memang dianjurkan untuk menjelaskan kepada orang lain tentang keagungan agama Islam. Namun petunjuk dan hidayah tetap milik Allah swt.
Karena telah jelaslah mana yang benar dan mana yang sesat bagi mereka yang mau menggunakan akal sehatnya. Kecuali untuk orang-orang yang hanya menelan sebuah kepercayaan atau doktrin tanpa mau menggunakan akal sehat, maka golongan orang seperti ini akan susah untuk merubah pendirian.
Dalam Islam tidak ada pemaksaan, tetapi justru Islamlah yang mengalami kemajuan paling signifikan di dalam menyadarkan manusia. Agama Islam adalah agama yang paling tinggi pertumbuhannya.
Allah swt berfirman,
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah ayat 256)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai dan Ibnu
Hibban, dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang wanita yang sering
keguguran, maka dia berjanji pada dirinya, sekiranya ada anaknya yang
hidup, akan dijadikannya seorang Yahudi. Maka tatkala Bani Nadhir diusir
dari Madinah, kebetulan di antara mereka ada anak Ansar, maka kata
orang-orang Ansar, 'Kami tak akan membiarkan anak-anak kami,' maka Allah
pun menurunkan, 'Tak ada paksaan dalam agama.'" (Q.S. Al-Baqarah 256)
Ibnu Jarir mengetengahkan, dari jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas,
katanya, "Tak ada paksaan dalam agama." Ayat itu turun mengenai seorang
Ansar dari Bani Salim bin Auf bernama Hushain, yang mempunyai dua orang
anak beragama Kristen, sedangkan ia sendiri beragama Islam. Maka
katanya kepada Nabi saw., "Tidakkah akan saya paksa mereka, karena
mereka tak hendak meninggalkan agama Kristen itu?" Maka Allah pun
menurunkan ayat tersebut.
Berikut ini saya copas dari Republika
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh DR M Masri Muadz MSc
(Penulis Buku Paradigma Al-Fatihah)
Dalam
tulisan-tulisan atau ceramah-ceramah, selalu disebut bahwa Kristen
adalah agama terbesar di dunia. Hari ini, sebutan itu tidak berlaku
lagi. Karena perkembangan agama dunia sudah menunjukan hal yang lain.
Mari kita cermati fakta-fakta berikut ini.
Jumlah penduduk dunia
(2013) adalah 7.021.836.029. Sebaran menurut agama adalah: Islam 22.43%,
Kristen Katolik 16.83%, Kristen Protestan 6.08%, Orthodok 4.03%,
Anglikan 1.26%, Hindu 13.78%, Buddhist 7.13%, Sikh 0.36%, Jewish 0.21%,
Baha’i 0.11%, Lainnya 11.17%, Non Agama 9.42%, dan Atheists 2.04% (www.30 days.net).
Bahkan
dikatakan bahwa jumlah pemeluk Islam pada 2012 adalah 2.1 milyar.
Sedangkan jumlah pemeluk Kristen dan Protestan adalah 2 milyar .
Sehingga Islam saat ini, kendati dibandingkan dengan pemeluk Kristen dan
Protestan sekalipun, sudah menjadi agama terbesar di dunia (www.religiouspopulation). Subhanallah.
Penduduk
dunia (2011) tumbuh 137% dalam satu dekade terakhir, di mana Kristen
tumbuh sebanyak hanya 46%, sebaliknya, Islam tumbuh sebanyak 5 kali
lipatnya: 235%. (The Almanac Book of Facts, 2011). Dikatakan, bila tren
pertumbuhan ini terus berlangsung, diperkirakan pada tahun 2030, 1 dari 3
penduduk dunia adalah orang Islam. (www.muslimpopulation.com).
Dilihat
per benua, menurut data UN (2012), sejak tahun 1989 sampai tahun 2012,
perkembangan jumlah pemeluk agama Islam yang paling cepat terjadi di
Australia dan Oceania/Pacific 257.01%; kemudian berturut-turut diikuti
oleh Eropa 142.35%; Amerika 25%; Asia 12.57%; Afrika 2.15%; dan Amerika
Latin 4.73% (www.30-days.net).
Menurut The Almanac Book
of Facts (2011), dalam sepuluh tahun terakhir, penduduk dunia bertambah
sebanyak 137%. Di mana pemeluk agama Kristen bertambah sebanyak 46%.
Sedangkan pemeluk agama Islam bertambah sebanyak 235%
(www.geocities.com).
Sehingga disimpulkan bahwa Islam adalah
agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tertinggi di dunia, setiap
tahunnya. Antara 1990 sampai 2000, diperkiraan sekitar 12.5 juta orang
dari berbagai agama, pindah ke agama Islam. (Guinness Book of World Records,2011).
Perkembangan
Islam yang sangat cepat ini disebabkan oleh dua faktor penting.
Pertama, oleh tingkat kelahiran (fertility rate) yang tinggi di
negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Kedua, oleh
jumlah orang-orang yang pindah (conversion) dari agama lain ke agama
Islam yang juga tinggi, terutama di Amerika, Eropa dan Australia dalam
20 tahun terakhir (The Almanac Book of Facts, 2011).
Menurut
hasil poll (2012) di Amerika, diketahui sekitar 200.000 orang setiap
tahunnya pindah dari agama Kristen ke agama Islam. (www.usislam.org)
Sebuah
studi oleh Faith Matters (2011) di Inggris, diketahui bahwa dalam 10
tahun terakhir, diperkirakan jumlah orang Inggris yang pindah dari agama
lain (Kristen) menjadi pemeluk agama Islam adalah sebanyak 5.000 orang
setiap tahun (http://insideislam.wisc.edu).
Terkait
dengan perkembangan Islam yang cepat ini, menurut CNN, pemeluk Kristen
semakin tidak meyakini kebenaran ajaran agama mereka. Sebaliknya pemeluk
Islam, keyakinan terhadap kebenaran agama mereka semakin meningkat.
Di
Indonesia tidak diketahui dengan pasti jumlah semua muallaf. Namun
pemeluk agama lain yang pindah ke agama Islam merupakan fenomena sosial
yang nyata dan trennya terus meningkat. Diperkirakan setiap tahun
muallaf bertambah 10 sampai 15% (Syafii Antohio).
Sebagai contoh,
dari sekian banyak muallaf di Indonesia, 7 orang terkenal yang sudah
pindah ke agama Islam adalah: Sandrina Malakiano, Marini, Chicha
Koeswoyo, Syafii Antonio, Bob Hasan, W. S. Rendra, dan El Manik.
Di
dunia, 7 orang di antara jutaan muallaf yang namanya relatif dikenal
adalah: Yusuf Islam (Penyanyi Inggris), Muhammad Ali (petintu Amerika),
Yusuf Estes (Penghotbah Kristen, Amerika), Murad Hofmann (Diplomat,
Jerman), Muhammad Assad (Wartawan Internasional, Austria), Selma A. Cook
(Penulis, Australia), dan Jeffery lang (Profesor matimatika, Amerika).
Tingginya
jumlah orang yang menjadi muallaf, memfasilitasi berkembangnya Islam
menjadi lebih pesat lagi. Di Jerman, pernah terjadi sebanyak 1.250 orang
non-Muslim yang menghadiri dakwah muallaf Amerika, Yusuf Estes,
mengambil keputusan untuk menjadi Muslim dan bersyahadat langsung
dihadapan beliau.
No comments:
Post a Comment