Berapa banyak orang kaya yang cukup mencondongkan hati kita untuk bisa menjadi seperti mereka. Padahal kekayaan yang mereka dapatkan menggunakan cara-cara haram. Namun kadangkala kita mempedulikan halal dan haram yang penting kaya.
Ada juga segolongan manusia munafik yang terkesan alim, padahal dalam hatinya terdapat penyakit. Tutur katanya begitu membius kita, namun begitu mereka tidak berada disekitar kita, tiba-tiba ia menjadi manusia rakus dan suka berbuat kerusakan.
Allah swt berfirman
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan
dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran)
isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS Al Baqarah 204)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim dari jalur
Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya, "Tatkala ekspedisi tentara
yang di dalamnya terdapat Ashim dan Martsad ditimpa musibah, dua orang
munafik mengatakan, 'Alangkah malangnya nasib orang-orang yang tertipu
yang mengalami kecelakaan seperti ini. Mereka tidak tinggal duduk di
lingkungan keluarga mereka dan tidak pula menunaikan tugas atau misi
dari sahabat mereka yakni Nabi saw.' Maka Allah pun menurunkan, 'Dan di
antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik
hatimu...'" (Q.S. Al-Baqarah 204) Diketengahkan pula oleh Ibnu Jarir
dari As-Sadiy, katanya, "Ayat itu diturunkan mengenai Akhnas bin Syuraiq
yang datang kepada Nabi saw. dan memperlihatkan keislamannya, hingga
beliau merasa kagum dan tertarik kepadanya. Kemudian ia berlalu dan
lewat di sebuah kebun tempat perladangan dan pemeliharaan keledai milik
suatu golongan kaum muslimin. Maka dibakarnya tanaman yang terdapat di
sana dan dibabatnya leher keledai-keledai milik kaum muslimin itu. Maka
Allah pun menurunkan ayat tersebut."
Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya sbb
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk
mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang
ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah",
bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka
cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu
tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS Al Baqarah ayat 205-206)
Sebaliknya juga ada segolongan orang-orang yang benar-benar mengorbankan diri untuk mencari ridho Allah swt. Misalnya mengorbankan hartanya demi menempuh jalan kebenaran dalam bingkai ridho Sang Pencipta. Dalam hal ini Allah swt berfirman
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena
mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya. (QS Al Baqarah ayat 207)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Harits bin Abu Usamah
dalam musnadnya dan Ibnu Abu Hatim dari Said bin Musayyab, katanya,
"Shuhaib (dari Romawi) pergi berhijrah kepada Nabi saw. lalu ia diikuti
oleh orang-orang Quraisy, ia turun dari atas kendaraannya dan
mengeluarkan semua isi kantong anak panahnya, lalu katanya, 'Hai mana
golongan Quraisy? Tuan-tuan telah mengetahui bahwa aku ini adalah orang
yang paling ahli dalam memanah. Demi Allah, belum lagi tuan-tuan sampai
kepada saya di sini, saya telah berhasil melepaskan semua anak panah
dari kantong ini, kemudian aku tebas dengan pedang sisa tuan-tuan yang
masih hidup. Terserah tuan-tuan apa yang akan tuan-tuan pilih! Tetapi
jika tuan-tuan mau, saya akan menunjukkan tempat simpanan harta saya di
Mekah dengan syarat tuan-tuan tidak akan menghalangi saya dan biarkan
saya pergi!' 'Baiklah, kalau begitu!' ujar mereka. Dan ketika ia datang
ke Madinah untuk menemui Nabi saw. maka sabdanya, 'Beruntung perdagangan
Abu Yahya (nama panggilan Shuhaib), dan beruntunglah usahanya!' Ketika
itu turunlah ayat, 'Di antara manusia ada orang yang mengorbankan
dirinya untuk mencari keridaan Allah, dan Allah Maha Penyantun terhadap
hamba-hamba-Nya.'" (Q.S. Al-Baqarah 207) Diketengahkan pula oleh Hakim
dalam Mustadrak yang sama dengan itu, yakni dari jalur Ibnu Musayyab
dari Shuhaib secara mausul. Dan dikeluarkannya lagi seperti itu dari
mursal Ikrimah juga dari jalur-jalur Hamad bin Salamah dari Tsabit dan
Anas di mana ditegaskan turunnya ayat. Katanya pula, hadis ini sahih
menurut syarat Muslim. Diketengahkan lagi oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah,
katanya, "Ayat ini turun buat Shuhaib, Abu Dzar dan Jundub bin Sakan
yakni oleh seorang keluarga Abu Dzar."
No comments:
Post a Comment