7.3.15

Hikmah dibalik Kegagalan

Dalam kisah perang Uhud pasukan muslim mengalami kekalahan. Dengan kekalahan ini menimbulkan keragu-raguan bagi muslim lain yang imannya masih lemah. Ragu akan pertolongan Allah swt. Apalagi bagi orang yang munafik, maka kekalahan ini semakin memantapkan hatinya untuk tidak mengakui kebenaran Islam.

Dengan kekalahan perang Uhud mengandung hikmah yang dalam. Salah satunya adalah Allah swt hendak menguji orang-orang yang beriman, dan hendak memisahkan mana-mana golongan munafik dan mana-mana golongan yang beriman.

Jika kita bawa kisah ini dalam kehidupan sehari-hari, maka perang bisa jadi berbentuk perang melawan hawa nafsu. Atau perang dalam rangka mujahadah atau perjuangan hidup untuk meraih kemenangan. Nyatanya banyak diantara kita yang mudah menyerah terhadap berbagai ujian. Lebih tegasnya bisa dikatakan ada kemunafikan dalam hatinya. Ini khan bahaya.

Misalnya seseorang yang melakukan ibadah dan mujahadah dalam doa supaya keinginannya bisa terkabul dengan ijin Allah swt. Ia rajin dhuha, rajin tahajud dan rajin berjamaah. Ia bermujahadah dengan giat. Namun seiring waktu berjalan belum nampak ada tanda-tanda pertolongan Allah yang membuatnya kemudian ragu.

Semakin lama semakin ragu sehingga melemahkan ibadahnya. Pada titik tertentu hatinya mulai mengatakan bahwa pertolongan Allah tidak datang meskipun ia sudah berusaha mendekat kepada_Nya. Inilah maksud saya ada kemunafikan dalam hati. Imannya masih lemah dan perlu proses pembelajaran yang lebih dalam lagi.


Allah swt berfirman,



Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar
. (QS Ali Imran: 179)

Kita mungkin sudah berusaha, sudah bermujahadah, sudah ibadah namun belum nampak ada tanda-tanda pertolongan Allah swt. Maka ketahuilah pasti ada sesuatu yang menghalangi datangnya pertolongan Allah dari diri anda sendiri.

Dibalik kegagalan pasti ada penyebabnya, dan penyebab utama adalah dosa dalam dada. Oleh sebab itu bertahanlah terhadap ujian hidup tersebut, sampai Allah benar-benar membersihkan jiwa kita dari dosa. Setelah kita terbukti mampu bertahan dan sabar dalam ujian maka Insya Allah pertolongan akan datang.

Janganlah jadi munafik, yakni hanya ingin senangnya saja. Giliran mujahadah malas, dan mudah ragu ketika belum ada tanda-tanda terkabul. Teruslah istikomah, Insya Allah kesuksesan akan teraih pada saatnya.

Wallahu A'lam



No comments:

Post a Comment