Jika kita melihat dalam scope keseluruhan, atau skala global maka semuanya milik Allah. Semua ada dalam kekuasaan_Nya. Hidup dan mati, rezeki, jodoh dan kejadian2 sampai sedetail-detailnya ada dalam kekuasaan Allah swt. Manusia nggak ada pilihan, tidak ada kemampuan untuk menyelisih walau seinchi pun.
Sebagaimana wayang. Masak wayang bisa bergerak sendiri, perang sendiri, ngomong sendiri? Jelas tidak bisa. Semuanya tidak terkecuali apa kata sang dalang.
Allah swt berfirman,
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua
hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia
diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu
tidak melalaikan kewajibannya. (QS Al An'am: 61)
Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa
mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu)
kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat. (QS Al An'am: 62)
Jadi segala hukum, design, skenario dunia dan akherat adalah kepunyaan Allah swt. Tidak ada mahluk di langit dan dibumi yang bisa melawan hukum_Nya.
Ini jika kita melihat dalam konteks secara global. Namun jika kita melihat konteks manusia, maka kewajiban manusia ada wilayahnya. Kalau mau pintar maka kudu belajar. Kalau mau kaya maka kudu bekerja dengan maksimal dan cerdas. Ini adalah wilayah manusia.
Kapan2 kita bahas yang ini
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment