Fenomena menghalangi orang lain untuk beribadah pada zaman ini sudah sering kita lihat. Bagaimana larangan dan intimidasi memakai Jilbab di lingkungan non muslim. Atau bahkan menghalang-halangi untuk sekedar melakukan sholat. Misalnya sholat di Masjid Al Aqsa Palestina.
Sementara yang melarang tersebut sangat fasih berbicara munafik di berbagai media bahwa mereka menghargai kebebasan beragama. Padahal kenyataannya Islam sangat menghargai keberagaman dalam hal keyakinan dan agama serta hidup bertoleransi dengan baik. Sementara itu pihak lain hanya dibibir saja.
Ketika dalam lingkungan mayoritas muslim akan susah mendapat perijinan membangun tempat peribadatan, maka tiba-tiba menyebarlah berita tentang intoleransi. Namun kita bisa melihat dilingkungan non muslim jauh lebih parah dari itu, misalnya di Inggris, Amerika dll. Jangankan membangun masjid, melakukan sholat saja dihalang-halangi.
Ini juga terjadi pada zaman Rosulullah saw seperti termaktub dalam firman Allah berikut ini
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang
menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan
berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke
dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah).
Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang
berat. (QS Al Baqarah ayat 114)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari
jalur yang telah disebutkan bahwa orang-orang Quraisy melarang Nabi saw.
mengerjakan salat di sisi Kakbah Masjidilharam, maka Allah pun
menurunkan, "Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang
menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masiid-Nya..."
sampai akhir ayat. (Q.S. Al-Baqarah 114). Diketengahkan oleh Ibnu Jarir,
dari Ibnu Zaid, katanya, "Ayat ini turun mengenai orang-orang musyrik,
yakni ketika mereka menghalangi Rasulullah memasuki Mekah pada hari
Hudaibiyah."
No comments:
Post a Comment