21.9.14

Penyebab Kafir

Memang sungguh berbeda antara orang yang paham dengan orang yang tidak paham, sebagaimana perbedaan orang buta dan orang yang melihat. Orang yang paham sesuatu ada sebabnya, yakni dikarenakan sudah merenungkan dan mempelajari sebuah fenomena/ kejadian. Jadi kepahaman itu tidak asal didapatkan dengan gratis, namun memerlukan proses.

Demikian pula dengan orang yang ingkar atau kafir. Mereka kafir karena belum mengetahui sesuatu. Jadi percuma saja menasehati orang yang belum paham.

Apakah kafir dalam tema ini?

Apakah kafir itu? Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar, menolak atau menutup.Kafir secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur)

Untuk penjelasan makna kafir bisa diperkaya dengan membaca artikel disini

Ada yang namanya Kafir Tauhid yakni kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu. Jadi memberi peringatan bagi mereka yang belum paham, akan sia-sia. Dalam hal ini Allah swt berfirman;

Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. (QS Al Baqarah ayat 171)

Jadi mengapa orang kafir tidak akan mendengarkan seruan untuk beriman? Hal ini disebabkan oleh 3 hal yakni;
  • Mereka tuli --> Maknanya adalah tidak mempunyai kemampuan untuk mendengar. Hal ini disebabkan telinga psikisnya mengalami masalah karena jarang/ tidak digunakan sebagai mana mestinya.
  • Mereka bisu --> Maknanya adalah tidak mempunyai kemampuan untuk berbicara. Dalam hal ini dikarenakan mulutnya secara psikis mengalami gangguan.
  • Mereka buta --> Yakni tidak bisa melihat akan adanya kebenaran yang ditunjukkan kepadanya. Hal ini dikarenakan tidak pernah belajar tentang hal ini.

Oleh karenanya kita mempunyai mata, mulut dan telinga secara psikish/ immateri maka gunakanlah untuk memahami kebenaran. Agar hati kita bisa terbuka dan nyambung ketika kebenaran itu ditunjukkan. Wallahu A'lam



No comments:

Post a Comment