Pada jaman Rosulullah saw dahulu kala, kiblat pertama umat muslim adalah Baitul Makdis atau Palestina. Kemudian setelah beberapa belas bulan (16-17 bulan) Allah swt memerintahkan umat muslim untuk berkiblat ke Mekah. Pasti dibalik pemindahan kiblat ini ada alasan/ hikmah yang teramat sangat besar.
Tentu saja pemindahan kiblat disatu sisi mengherankan Yahudi. Awalnya Yahudi ikut senang karena kiblat umat muslim sama dengan kiblat Yahudi, namun kemudian mereka heran dan bertanya-tanya mengapa kiblat umat muslim berubah?
Disisi lain pemindahan kiblat ini menjadi bahan olok-olok kaum musyrik. Pun merupakan ujian berat bagi umat muslim itu sendiri. Sungguh pemindahan arah kiblat pada saat itu sangat berat bagi umat.
Yang pertama pemindahan arah kiblat sebenarnya membenarkan Kitab Taurat, karena disitu ditulis demikian adanya. Kalau tidak pindah (umpamanya) justru hal ini akan menjadi pembenaran bagi Yahudi bahwa Al Qur'an adalah dusta. Disisi lain hal ini mematahkan tuduhan bahwa umat Islam menyembah ka'bah. Karena penguasa timur dan barat serta alam semesta adalah Allah swt.
Tidak, umat Muslim tidak menyembah Ka'bah, tetapi bangunan ini adalah arah kiblat sebagaimana umat yang lain juga mempunyai kiblatnya sendiri-sendiri. Kalau menyembah Ka'bah artinya dahulu umat Muslim menyembah Baitul Makdis. Tentu saja tidak benar, karena tidak mungkin Tuhan berpindah-pindah. Saat tertentu di Baitul Makdis kemudian saat lainnya pindah di Mekah. Mustahil karena Tuhan tidak terikat ruang dan waktu.
Dalam hal ini Allah swt berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 148 sd 150
148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu
ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu
yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
kamu kerjakan.
150. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas
kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah
kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar
Ku-sempurnakan ni'mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Dan diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari jalur
Sadiy dengan isnad-isnadnya katanya, "Tatkala kiblat Nabi saw.
dipalingkan ke Kakbah setelah sebelumnya menghadap ke Baitulmakdis,
orang-orang musyrik warga Mekah berkata, 'Agamanya telah membingungkan
Muhammad, hingga sekarang ia berkiblat ke arahmu dan menyadari bahwa
langkahmu lebih beroleh petunjuk dari pada langkahnya, bahkan ia telah
hampir masuk ke dalam agamamu.' Maka Allah pun menurunkan, 'Agar tak ada
alasan bagi manusia untuk menyalahkanmu ...' sampai akhir ayat." (Q.S.
Al-Baqarah 150).
Berikut adalah lanjutan dari ayat diatas
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni'mat Kami kepadamu) Kami
telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat
Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab
dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu
ketahui. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (ni'mat)-Ku. (QS Al Baqarah ayat 151-152)
No comments:
Post a Comment