6.9.14

Kisah Bani Israil Yang Menyukai Sihir Sulaiman

Kita masih membahas tentang kisah sejarah Bani Israil, Israel atau Yahudi sampai Tuntas. Supaya ada pemahaman yang menyeluruh seperti apa sih Bani Israil itu? Kalau sudah begitu kita akan bisa mengenal sifat dan kharakternya, kelebihan dan kekurangannya sehingga dengan ini bisa menghadapi mereka dan orang-orang yang semisal dengan mereka.

Dahulu Bani Israil biasa memohon kepada Allah swt supaya menurunkan Nabi yang menjadi penengah sekaligus pemimpin mereka. Lalu dalam kitab mereka sendiri yakni Taurat disebutkan akan lahir seorang Nabi seperti Musa as yang akan diberikan kitab suci yang membenarkan Taurat. Namun setelah Nabi tersebut diturunkan oleh Allah swt tiba-tiba mereka mengingkarinya.

Nabi Muhammad saw diturunkan Allah tidak dalam suku Bani Israil, oleh karenanya mereka tidak mengimaninya. Termasuk dalam kitab suci AL Qur'an yang membenarkan Taurat didustakan. Padahal mereka tahu Al Qur'an adalah kitab Allah juga. Ini khan namanya keterlaluan...

Allah swt berfirman

Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah). (QS Al Baqarah ayat 101)

Bani Israil juga menyangka Nabi Sulaiman as adalah tukang sihir. Seperti kita tahu Nabi Sulaiman as mampu berbicara dengan binatang, mampu mengendalikan angin dan mukjizat lainnya. Padahal Sulaiman as bukanlah tukang sihir seperti dakwaan mereka.

Pada dasarnya Yahudi/ Bani Israil memang menyukai sihir. Pada jaman Sulaiman as, Musa as terdapat banyak mukjizat yang disangkanya sihir, padahal bukan. Untuk itu mereka mempelajari kitab-kitab sihir yang diharapkan bisa memberi kesaktiak sebagaimana Musa as membelah laut.

Tentu saja mukjizat Allah yang dikhususkan Nabi-Nabi tidak dapat ditiru manusia, paling-paling mereka yang mempelajari sihir berbau dengan kemusyrikan. Memang ada pengaruh yang berasal dari syetan, misalnya sihir yang mereka pelajari dari syetan tersebut bisa menceraikan pasangan suami istri. 

Allah swt berfirman

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS Al Baqarah ayat 102)


SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Syahr bin Hausyab, katanya, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Lihatlah Muhammad, dicampurnya yang hak dengan yang batil, disebutkannya Sulaiman dengan para nabi! Bukankah dia seorang ahli sihir yang dapat mengendarai angin?' Maka Allah swt. pun menurunkan, 'Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 102). Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari Abul Aliyah, bahwa orang-orang Yahudi sering menanyakan kepada Nabi saw. tentang beberapa persoalan dalam Taurat dan tidak satu pun yang mereka tanyakan mengenai hal itu, melainkan Allah menurunkan jawabannya dan mematahkan keterangan-keterangan mereka. Tatkala mereka melihat demikian, mereka berkata, "Orang ini lebih tahu tentang apa yang diturunkan kepada kita dari kita sendiri." Mereka juga menanyakan kepadanya tentang sihir berdebat dengannya dalam hal ini. Maka Allah pun menurunkan, "Dan mereka mengikuti apa yang telah dibaca oleh setan-setan." (Q.S. Al-Baqarah 102)

Artikel ini kami tutup dengan firman Allah berikut ini

Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (QS Al Baqarah ayat 103)



No comments:

Post a Comment