Ketundukan dan kepasrahan telah dicontohkan oleh semesta alam. Tumbuhan tidak ngotot untuk tumbuh. Demikian pula matahari tidak akan meminta terbit dari utara atau selatan. Mereka tunduk dan patuh kepada sunnatullah tanpa bisa ingkar sedikitpun.
Sebagaimana dahulu kala Nabi Ibrahim as juga diperintahkan untuk tunduk kepada aturan-aturan Allah swt dan beliau mengikutinya. Beliau mewasiatkan ketundukan dan kepatuhan kepada Sang Pencipta kepada anak-anaknya, termasuk cucunya yakni Nabi Yakub as.
Tunduk dan patuh itu dalam bahasa arab adalah Islam. Maka agama disisi Allah adalah siapa saja hamba_Nya yang tunduk serta patuh kepadan_Nya. Oleh karena itu agama seluruh Nabi dan Rosul adalah agama ketundukan atau bahasa arabnya Islam. Agama universal untuk semua manusia tidak terkecuali, bukan agama golongan sebagaimana Yahudi atai Nasrani.
Mengapa? Karena agama Yahudi hanya untuk Bani Israil. Namanya saja Yahudi atau Yehuda yang diambil dari salah satu suku Bani Israil. Demikian pula Nasrani yang dalam perkembangannya menjadi Kristen. Nasrani artinya agama dari Nazareth yang diajarkan oleh Nabi Isa as. Kemudian Paulus merubahnya menjadi Kristen.
Padahal dalam Taurat dan Injil tidak ada yang namanya agama Kristen. Itu buatan manusia yakni Paulus dari Tarsus keturunan Yahudi. Demikian pula dalam Al Qur'an tidak ada satupun ayat yang menyatakan ada agama Kristen.
Apakah Islam ada dalam Taurat dan Injil? Untuk membuktikan hal ini tentunya harus ada kitab Taurat maupun Injil yang asli. Namun sekarang ini sudah tidak ada lagi yang orisinil melainkan sudah dirubah oleh tangan manusia. Namun kalau dialihbahasakan maka dalam Kedua Kitab tersebut pasti banyak menemui kata-kata "Tunduk, Pasrah, Damai, Patuh" dan sinonim dari Islam.
Dalam hal ini Allah berfirman
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam". Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,
demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya
Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali
dalam memeluk agama Islam".. Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut,
ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan
nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa
dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan
bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi
atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah : "Tidak,
melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia
(Ibrahim) dari golongan orang musyrik". (QS Al Baqarah ayat 131 sd 135)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim dari jalur
Said atau oleh Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya, "Berkata Ibnu Shuria
kepada Nabi saw., 'Tidak ada petunjuk, melainkan yang kami anut, maka
ikutilah kami hai Muhammad, niscaya Anda akan beroleh petunjuk pula!'"
Orang-orang Kristen mengatakan seperti itu pula, maka Allah pun
menurunkan, "Dan mereka berkata, 'Jadilah kamu sebagai penganut agama
Yahudi atau Kristen, niscaya kamu beroleh petunjuk!'" (Q.S. Al-Baqarah
135).
Kemudian dilanjutkan dalam ayat berikutnya,
Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan
kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami
hanya tunduk patuh kepada-Nya". Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman
kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka
berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu).
Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah ayat 136 sd 137)
Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya,
Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah,
padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan
bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa
Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama
Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah
Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan.Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan
bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.(QS Al Bawarah 138-141)
Keterangan:
'Shibghah' artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang
berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.
Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam
Taurat dan Injil bahwa Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan penganut
agama Yahudi atau Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad SAW
No comments:
Post a Comment