Masalah berapa besarnya, kapan dibalasnya terserah Allah saja. Bahkan kalau terasa belum ada balasan maka ia akan yakin bahwa kesempurnaan balasan amal ibadah adalah di akherat kelak. Sementara balasan dunia hanyalah bonus saja.
Oleh sebab itu orang dengan kadar keimanan yang baik tidak akan tertipu dengan perhiasan dunia. Mereka menganggapnya sebagai sebuah kesenangan yang memperdayakan. Oleh karena itu mereka bertekad tidak akan terpedaya karenanya.
Secara fitrah manusia suka dengan harta benda, rumah, mobil, properti dsb, namun bagi orang beriman akan memandang dari perspektif lain. Harta benda akan digunakannya untuk manfaat sesama bukan untuk memuaskan nafsunya saja.
Orang dengan kadar keimanan yang baik, fokus amal ibadahnya bukan didunia, namun diakherat. Jiwa raganya ngelink kepada alam akherat yakni surga dan rahmat Allah swt. Kalau dalam perjalanan ke surga akherat menemukan surga dunia maka sekali lagi ini adalah bonus dari Allah.
Allah swt berfirman,

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS Ali Imran: 185)
No comments:
Post a Comment