22.2.15

Pentingnya Niat/ Kehendak Bagi Terciptanya Takdir Masa Depan

Niat atau kehendak menjadi sangat penting bagi terealisasinya takdir di masa depan. Niat atau kehendak kita menentukan hidup. Sudah sangat banyak buku-buku yang membahas tentang hal ini baik lokal maupun dari luar negeri.

Contoh saja buku the Secret yang sempat booming. Yakni sebuah buku yang memberikan tips untuk mengendalikan niat/ kehendak/ keinginan agar bisa mewujud dalam realitas fisik. Ini adalah salah satu buku yang memberikan panduan bagi terealisasinya kesuksesan dan kekayaan di masa depan, demikian pula berbagai buku lainnya.

Dalam hal ini misalnya
  • Menyandarkan diri kepada kekuatan alam semesta
  • Yakin kepada hukum tarik menarik
  • Yakin kepada kekuatan kecerdasan akal yang akan memberikan realitas takdir
  • Berterimakasih/ bersyukur akan melipatgandakan kebahagiaan dan kesuksesan
  • Memberi akan memicu sinyal semesta alam untuk mengembalikan 

Dan panduan-panduan sejenis yang intinya bermaksud untuk memberikan pelajaran kepada pembacanya bagaimana menarik kekayaan dan kesuksesan.

Apakah bisa terjadi demikian? Bisa jadi.. Karena sekali lagi niat/ kehendak/ keinginan bisa menentukan takdir masa depan walaupun ada banyak sekali faktor X nya. Faktor X apa? Yaitu parameter yang bisa menggagalkan keinginan.

Diatas adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada benda/ mahluk. Nah tentu saja ada amalan yang bisa menjadi wasilah jaminan masa depan, yakni amalan akherat. Jika kita memandang akherat adalah masa depan maka pemahaman kita akan menjadi semakin luas.

Jadi tidak harus akherat itu kehidupan setelah mati karena tahun depan, 2 tahun, 3 tahun, 10 tahun, 50 tahun ke depan bisa dikategorikan dengan masa depan. Semua manusia tentu berkeinginan untuk mendapatkan jaminan/ garansi agar masa depan dunia (akheratnya dunia) dan masa depan setelah mati (alam akherat) bisa mendapatkan kebahagiaan. Nah tentu saja menjadi syarat wajib bagi kita mengikuti hukum/ aturan Sang Pencipta.

Jadi bukan menyandarkan diri kepada alam semesta, matahari, bulan, bintang, kecerdasan akal, dan keinginan itu sendiri, tetapi menyandarkan diri kepada Yang Menciptakan kesemuanya itu, yakni Tuhan Sang Pencipta segala sesuatu. Mau tidak mau kita harus tunduk kepada_Nya dan tunduk atau patuh itulah makna dari Islam

Artinya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat maka kita harus menjadi Islam dan menerapkan aturan-aturan dalam menggapai kesuksesan menurut aturan yang ada dalam agama Islam.

Allah swt berfirman



Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS Ali Imran ayat 145)

Wallahu A'lam



No comments:

Post a Comment