19.1.15

Makna Kafir atau Ingkar Terhadap Aturan Allah swt

Kita sudah membahas apakah agama itu. Apakah makna agama dan agama apa yang benar. Silahkan baca kembali dalam link disini. Wajib ya?

Sebagian manusia menganut agama namun pada hakikatnya tidak sedang beragama yang benar. Mengapa? Karena mereka mengingkari aturan, hukum, sistem, design yang diciptakan Tuhan. Design itu bisa diamati dalam alam semesta baik tumbuhan, hewan, batu, air, bumi, matahari, planet dsb. Agama alam semesta adalah tunduk dan patuh terhadap sistem Sang Pencipta yang mengikatnya. Tunduk dan patuh itulah makna Islam

Jadi rumput yang tumbuh membesar, menjadi rumput seperti yang kita lihat, menguning lalu mati, mereka itu tunduk kepada sistem. Demikian pula apapun yang ada dialam semesta semua tunduk dan patuh. Kepada siapa? Kepada Allah swt yang menciptakan sistem menakjubkan tersebut. Artinya alam semesta itu Muslim.

Lalu bayangkanlah ada biji rumput yang sedang tumbuh, lalu ia menginginkan tumbuh menjadi pohon beringin supaya terlihat besar dan gagah. Bisakah? Tidak bisa, rumput tetap rumput. Tetapi ajaibnya manusia bisa, karena mereka mempunyai pilihan. Rumput yang tumbuh dan menginginkan menjadi beringin itulah orang yang mengingkari sistem Tuhan. Rumput itulah yang disebut dengan orang kafir, yakni kafir terhadap hukum, sistem dan aturan Tuhan Sang Pencipta.

Apa balasannya orang yang ingkar atau kafir terhadap hukum, aturan, sistem, design Allah swt? Balasannya adalah neraka, kecuali mereka yang bertaubat setelah kafir dan melakukan amal shalih.

Allah swt berfirman,

Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya. mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh. kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran ayat 86-89)


SEBAB TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang laki-laki Ansar yang telah masuk Islam kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk menanyakan apakah ada kesempatan baginya buat bertobat. Maka turunlah ayat, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan diri masuk Islam kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh Abdurrazzaq dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi saw. lalu masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka Allah pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia pun kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."


No comments:

Post a Comment