27.6.16

Baitul Makdis Negeri Warisan Bani Israel

Diceritakan oleh wikipedia dalam sumber disini, Tatkala Bani Israel sampai di perbatasan negeri warisan; Allah mewahyukan melalui Musa supaya Bani Israel di generasinya senantiasa mengingat kembali semua kelimpahan karunia Allah dan supaya Bani Israel bersyukur terhadap semua anugerah Allah, serta supaya umat ini bersegera mematuhi sebuah perintah Allah, yakni menduduki negeri yang telah Allah wariskan untuk golongan pewaris Ibrahim.

Namun mayoritas Bani Israel justru enggan melaksanankan perintah itu. Diantara seluruh suku di Bani Israel, hanya suku Lawwy yang sepenuhnya tidak mengeluh maupun tidak menyatakan keengganan terhadap Kehendak Allah, serta terdapat dua laki-laki bertakwa, Yusha dari suku Yusuf, dan Qolib dari suku Yahuda, bahkan keduanya maju menasehati seraya memberi semangat agar Bani Israel maju menyerbu gerbang kota kemudian menguasai negeri yang Allah wariskan untuk umatNya; supaya terbukti Bani Israel menuruti Kehendak Allah.

Walaupun demikian, mayoritas Bani Israel menolak nasihat keduanya, seraya menyatakan takkan mau menduduki negeri waris sebelum orang-orang perkasa telah meninggalkan negeri tersebut dan menyatakan kalimat keengganan kepada Musa: "Majulah kamu bersama Tuhanmu; dan berperanglah sementara kami duduk menanti saja di sini." lalu Musa berdoa: "Wahai Tuhanku, aku tidak dapat menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku; sebab itu pisahkan antara kami dengan orang-orang fasik itu." Allah mengabulkan permohonan ini dengan menyampaikan keistimewaan Musa dan Harun sebagai golongan beriman yang meraih kesejahteraan.

Pengingkaran melalui dalih tidak berani menghadapi para raksasa bangsa Kana’an, menunjukkan mayoritas generasi ini melalaikan Keperkasaan Allah yang telah menyelamatkan mereka terhadap pasukan Mesir. Allah merasa sangat kecewa terhadap penentangan Bani Israel di generasi ini, oleh sebab tujuan utama Allah membebaskan Bani Israel adalah supaya penindasan dan kehidupan mereka yang pahit di negeri Mesir diganti dengan kehidupan yang sangat lebih baik di "sebuah negeri yang diberkahi daripada semesta alam,"apabila mereka bersedia tunduk dan patuh kepada Kehendak Allah.

Akibat kengganan generasi ini melaksanakan janji yang Allah kehendaki, Allah menjadikan negeri warisan itu terlarang bagi Bani Israel selama empat puluh tahun; bahwa generasi tersebut harus tetap mengembara selama itu pula, sebagai hukuman akibat kegagalan dalam kesetiaan mematuhi Kehendak Allah, maupun dalam menggenapi Perjanjian waris para leluhur mereka.

Selengkapnya baca disini

Allah swt berfirman,



Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS: Al-A'raf Ayat: 161)


Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka. (QS: Al-A'raf Ayat: 162)

Wallahu A'lam




No comments:

Post a Comment