Hari ini dunia adalah nyata, dan akherat adalah cerita. Setelah mati dunia hanya cerita dan akherat adalah nyata. Celakanya cerita dunia tidak akan terulang kembali, karena akherat adalah kekekalan. Benarkah demikian? Jawabannya adalah, siapakah yang lebih benar dari perkataan Allah?.
Setelah mati kita akan dikembalikan kepada_Nya bertanggung jawab terhadap amal perbuatan kita. Semua mahluk termasuk manusia akan dikumpulkan dan diadili. Sesiapa yang berat timbangan amal baiknya maka jadilah ia golongan yang bahagia. Sesiapa yang ringan amal kebaikannya maka jadilah ia golongan yang celaka.
Sekali lagi benarkah demikian? Namanya juga masih masa depan jadi banyak yang ragu. Atau yakin namun tidak mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya karena terbuai dengan dunia nyata yang ada pada saat ini.
Oleh karena itu agar supaya keyakinan kita semakin besar maka aktifitas perenungan dan muhasabah perlu dilakukan. Apa iya kita mau mengorbankan hidup yang fana ini dengan hidup kekal? Mungkin saat ini kita masih lalai, namun apa yang akan kita katakan ketika sudah berada dalam dimensi akherat? Tentu saja PENYESALAN tak terperikan.
Mumpung akherat masih cerita dan belum menjadi nyata maka persiapkan sebaik-baiknya. Sebelum kita benar2 dikumpulkan untuk bertanggung jawab akan amal perbuatan kita, mari sama-sama introspeksi diri,
Allah swt berfirman,
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada
keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya)
dari pada Allah?. (QS An Nisaa': 87)
No comments:
Post a Comment