9.12.14

Menuhankan Selain Allah, Namun Tidak Menyadari

Dalam QS Ali Imran ayat 18 difirmankan bahwa Tidak ada Tuhan Melainkan Allah, satu-satunya Yang wajib disembah. Malaikat dan orang berilmu mengetahui hal ini dan mengikrarkannya. Kalau kemudian kita tidak mengikrarkan dalam tindakan nyata artinya kita termasuk bukan orang yang berilmu.

Jadi untuk mengenal Tuhan membutuhkan ilmu dan pemahaman, oleh karenanya carilah. Yakni carilah Tuhan yang Hak, bukan tuhan-tuhanan alias tuhan palsu.

Nyatanya demikian kok..

Kita ini suka menuhankan sesuatu yang semu, palsu dan tidak masuk akal, misalnya
  • Uang, duit dan harta benda. "Supaya bisa makan harus mempunyai uang untuk membeli beras". Ini nampak sederhana, namun jika pemahamannya salah maka uang menjadi tuhan. Memangnya yang memberi makan kita adalah uang?
  • Logika dan perasaan. Ini milik orang yang bodoh namun keras kepala. Ia menuhankan akal dan perasaan namun tidak disadari. "Poligami itu boleh" Kata Ustadz. "Waaah, nggak boleh itu melanggar HAM". Secara tidak sadar ia menolak hukum dan aturan agama dan lebih percaya kepada perasaan dan logika. Menganggap logika dan perasaan lebih hebat daripada aturan tuhan sama dengan menuhankannya.
  • Menuhankan manusia. "Yang bisa membuat kita sejahtera adalah Pemimpin". Nah ini kalau tidak dipahami dengan benar bisa menuhankan pemimpin (manusia).
  • Dan lain sebagainya. Masih banyak kalau mau dikuliti satu demi satu.

Oleh karenanya belajar. Gali ilmu dan cari petunjuk jalan kebenaran. Jangan keras kepala dengan menganggap pendapat anda paling benar. Iblis yang sombong diusir dari surga, padahal kesombongannya karena menolak perintah Allah swt sekali saja. Sedangkan kita berkali-kali, namun tidak sadar.

Sekali lagi jangan keras kepala. Terima aturan Tuhan dalam Kitab Suci Al Qur'an. Terimalah dengan ketundukan dan kepasrahan, karena ujung-ujungnya aturan tersebut juga diperuntukkan bagi kemaslahatan dan keselamatan manusia itu sendiri.

Allah swt berfirman;

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Ali Imran ayat 18)



No comments:

Post a Comment