20.1.15

Kebajikan Yang Sempurna

Sudah bagus kok... Apanya? Bagus kalau sholatnya tidak bolong-bolong lagi. Puasanya sudah full. Sering ngaji Qur'an. Apalagi sering jamaah di masjid. Buagus itu...

Tetapi lebih bagus lagi ketika ibadahnya kuat, akhlaknya juga mulia. Akan menjadi sempurna apabila sering jamaah di masjid kemudian juga bermanfaat untuk sesama.

Tentunya kita tidak ingin melihat mereka yang ke masjid dan sholat jamaahnya rutin namun suka mengurung diri di kamar. Jenggotnya panjang, celanannya cingkrang terkesan angker. Apakah salah? Tidak... Justru merekalah yang berusaha memegang sunnah dengan geraham mereka. Untuk urusan ibadah perlu dicontoh. Asli... perlu ditiru.

Dilingkungan saya ada, tetapi hanya dilingkungan saya saja kok. Yakni ada seorang yang berjenggot dan bercelana cingkrang yang angker. Kalau jalan wajahnya menunduk, sehingga kalau bertemu dengan orang lain dijalan sampai-sampai tidak melihatnya. Tempatnya ada 2 yakni kalau tidak dirumah ya di masjid. Orang yang tidak paham akan menyangka dia itu teroris padahal bukan sama sekali. Padahal orangnya baik, cuma kharakternya memang begitu. Tetapi lingkungan sudah kadung ngecap dia adalah islam fanatik, padahal kalau masalah ibadah justru perlu ditiru. Memang masalah pergaulan jadi kendala, namun jangan kemudian ngecap seenaknya. Kasihan khan? Tirulah yang baik yakni ibadah ritualnya kemudian sempurnakanlah dengan akhlak yang terpuji.

Seangker-angker mereka lebih angker mana dengan khayalan kita-kita? Misalnya tentang kuntilanak? Khan lebih angker dan menakutkan kuntilanak. Seangker kuntilanak saja filmnya laris manis. Menjadi tidak fair ketika menilai mereka yang jamaah dimasjid kelihatan angker dan diangkerkan bahkan lebih angker dari kuntilanak yang hanya boongan.

 

Bagi anda yang suka ngecap angker apalagi teroris cobalah menyapa mereka. Insya Allah mereka lebih sopan dan menyejukkan dan jauh dari kesan sombong. Insya Allah mereka lebih baik dari pada yang kita cap/ kira sebelumnya.

Bagi anda yang sudah kadung mendapat cap angker, Hilangkanlah keangkeran itu dengan senyuman kepada orang lain. Hilangkanlah kesan eksklusif tersebut dengan banyak memberi salam, banyak bergaul dan memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada lingkungan.

Hal ini supaya warga sekitarnya tidak melihat Islam itu seperti sebuah hal yang menakutkan. Padahal hal menakutkan itu sebenarnya hanya prasangka kita sendiri dikarenakan melihat disebagian tempat mereka yang sering ke masjid terlihat angker dan angkuh, padahal tidak demikian.

Ya sudah, mereka yang nampak angker Insya Allah lain waktu akan berubah menjadi menyejukkan mata yang memandangnya. Sekarang giliran kita yang harus menunjukkan bahwa Islam itu indah. Jenggot kita indah, apalagi wajah kita yang penuh dengan senyuman.

Tunjukkan kita bisa menjadi manfaat buat sesama dan semesta alam. Banyak berbagi banyak memberi, bahkan memberi manfaat kepada orang lain dengan sesuatu yang kita cintai.

Memberi itu bisa berbentuk,
  • Senyuman, dan salam
  • Bantuan tenaga, pikiran dan ide
  • Makanan yang bisa diberikan kepada siapapun khususnya kepada tetangga sekitar
  • Uang sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuan
  • Benda-benda lain yang sekiranya dibutuhkan
  • dsb

Memberi atau sedekah akan dilipatgandakan kok. Kalau seorang beriman yang gemar sedekah untuk manfaat sesama dan semesta alam maka akan indah. Karena harta yang dilipatgandakan oleh Allah swt akan diperuntukkan kembali bagi manfaat sesama. Indah sekali khan?

Kalau ibadah ritualnya buagus, kemudian ibadah muammalah/ pergaulan juga buagus maka inilah yang dinamakan kebajikan yang sempurna. Ketika tidak ada dimasjid karena satu dan lain hal, seluruh jamaah mempertanyakannya, "Dimana si fulan ya? Kok gak kelihatan?". Dan ketika ada pertemuan warga tidak kelihatan maka akan dirindukan, "Waah nggak ada si fulan nggak rame nih, kemana sih?". Kalau sudah begitu maka hewan dan tumbuhanpun merindukan kita karena kitanya sudah menjadi rahmatan lil 'aalamiin.

Allah swt berfirman,



Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.(QS Ali Imran ayat 92)



No comments:

Post a Comment