29.12.14

Cara Menjawab Argumen Kristen Mengenai Yesus adalah Mubahalah

Tentu saja kawan kristen akan meyakini bahwa Yesus adalah anak tuhan dan tuhan itu sendiri. Inilah keyakinan yang di doktrinkan oleh Gereja. Jika anda adalah kristen, coba deh tanya pendeta anda, mengapa harus meyakini tuhan itu 3 tetapi 1. Gunakan pikiran yang jernih ketika menanyakannya, gunakan akal sehat. Niscaya pendeta anda juga bingung.

Bagu kawan muslim jika ada kawan kristen yang melakukan misinya yakni kristenisasi maka jawablah dengan mubahalah. Yakni mengajak mereka dan anak keturunan mereka untuk berdoa kepada Allah swt supaya menentukan sesiapa yang berada dalam kebenaran. Bagi yang mengatakan sesuatu dimana tidak ada keterangan atasnya alias dusta, biarlah Allah swt yang akan memberikan laknat kepadanya dan anak keturunannya. Atau kalau muslim yang dusta berlaku hal yang sama. Niscaya mereka (kawan kristen) tidak akan berani melakukannya. Paling mendebat lagi dengan berbagai alasan, dalih dan lain sebagainya. Memang mereka pintar sekali merubah-rubah perkataan pada tempatnya, merubah-rubah alasan dsb.

Mengapa? Karena dalam kristen hal ini tidak mengapa. Dalam misi kristenisasi memakai banyak cara, salah satunya diperbolehkan membuat kebohongan. Memutar-mutar lidah demi satu tujuan mengkristenkan atau paling tidak memurtadkan muslim. Dalam keyakinan mereka jika sukses mengkristenkan orang lain maka ia akan masuk surga, terlepas caranya baik atau buruk. Tujuan menghalalkan segala cara.

Bukankah ini keterlaluan? Bagaimana merasa paling benar dalam keyakinan sementara memakai cara-cara yang buruk dan penuh dengan dusta? Bagaimana mungkin belajar bertahun-tahun sampai S3 hanya untuk membuat kebohongan demi kebohongan, makar demi makar? Mengambil ayat ini dan itu, mencocokkan dengan ini dan itu demi argumen yang dipaksakan.

Bukankah mengambil potongan ayat Al Qur'an untuk memurtadkan muslim sama halnya dengan melakukan kebodohan? Mengapa kebodohan? Karena disatu sisi kawan kristen mendustakan (tidak percaya) dengan Qur'an sebagai kitab suci dari Tuhan Seluruh Alam, namun disisi lain mengambil potongan ayat dalam Al Qur'an untuk digunakan memurtadkan orang lain. Ini khan jadi lucu? Kecuali mereka percaya bahwa Qur'an adalah salah satu kitab suci Tuhan akan lain cerita.

Kalau muslim khan beriman kepada kitab-kitab Allah baik Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur'an. Apa-apa yang ada dalam Injil mengenai tauhid jika cocok dengan Qur'an artinya muslim harus beriman. Namun apa-apa yang menyalahi Qur'an berarti tambahan dari manusia.

Allah swt berfirman




Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS Ali Imran ayat 61)

Keterangan: Mubahalah ialah masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda pendapat mendo'a kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah menjatuhkan la'nat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani Najran bermubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW

SEBAB TURUNNYA AYAT: Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."

Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya



Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Ali Imran ayat 62)

SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."

Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya,


Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Ali Imran ayat 63)



No comments:

Post a Comment