16.7.16

Tafakur dengan Mata, Telinga, Pikiran dan Hati

Muhasabah dan tafakur, adalah sebuah aktifitas yang seharusnya sudah kita lakukan. Malahan tiap hari harusnya. Pun dengan melihat proses kejadian demi kejadian dalam hidup kita seharusnya sudah dilakukan. SUpaya kita mengetahui hikmah dibalik sesuatu kejadian.

Sayangnya manusia saat ini banyak dilalaikan oleh dunia. Pergi pagi pulang petang mikirin dunia. Jadi tidak sempat untuk sejenak melakukan tafakur.

Luar biasa memang godaan syetan didalam menggelicirkan manusia...

Kita punya mata, telinga, pikiran dan hati. Manfaatkan itu.

Ini cukup untuk membuat kita tahu sesuatu, atau hikmah dibalik sesuatu. Kalau sudah tahu hikmah itu niscaya hidup kita tidak akan kering.

Insya Allah hidup kita lebih terarah kepada arah yang lebih jelas.

Namun kalau kita tidak sempat mempergunakan mata, telinga, pikiran dan hati niscaya sesatlah kita. Percayalah kita tidak akan mendapatkan apa-apa meskipun pergi pagi pulang petang, kecuali keletihan. Dan jika keletihan itu tidak ada unsur kebaikan, maka habislah kita.

Sebab syetan sudah sukses mencenderungkan manusia kepada kesesatan, sementara kesesatan adalah jalan ke neraka. Naudzubillah

Allah swt berfirman



Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS: Al-A'raf Ayat: 179)

Wallahu A'lam





No comments:

Post a Comment