Bersumber dari wikipedia, Nabi Nuh a.s. adalah nabi ketiga sesudah Adam dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metualih bin Idris.
Berlalulah beberapa tahun dari kematian Nabi Adam. Banyak hal berubah
di muka bumi. Dan bertepatan dengan fitrah manusia itu sendiri,
terjadilah kealpaan terhadap wasiat Nabi Adam. Kesalahan yang dahulu
kembali berulang. Seperti mana tika Nabi Adam dan Hawa melupakan
ketetapan tuhan untuk menjauhi pohon didalam syurga, seperti itulah
manusia melupakan ajaran ilahi yang dilangsungkan dimuka bumi selepas
turun dari syurga.
Sebelum lahirnya kaum Nabi Nuh, telah hidup lima orang saleh dari
datuk-datuk kaum Nabi Nuh. Mereka hidup selama beberapa zaman kemudian
mereka mati. Nama-nama mereka adalah Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan
Nasr.
"Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq
dan nasr". ~ Surah Nuh ayat 23"
Setelah kematian mereka, orang-orang membuat patung-patung dari
mereka, dalam rangka menghormati mereka dan sebagai peringatan terhadap
mereka. Kemudian berlalulah waktu, lalu orang-orang yang memahat patung
itu mati. Lalu datanglah anak-anak mereka, kemudian anak-anak itu mati,
dan datanglah cucu- cucu mereka. Kemudian timbullah berbagai dongeng dan
khurafat yang membelenggu akal manusia di mana disebutkan bahawa
patung-patung itu memiliki kekuatan khusus.
Dalam situasi seperti ini, Allah SWT mengutus Nuh a.s untuk membawa
ajaran ilahi kepada kaumnya. Nabi Nuh adalah seorang hamba yang akalnya
tidak terpengaruh oleh keadaan sekeliling, yang menyembah selain Allah
SWT. Allah SWT memilih hamba-Nya Nuh dan mengutusnya di tengah-tengah
kaumnya.
Dan kisah selanjutnya bisa sobat baca di link wikipedia disini
Dalam QS Al A'raf diceritakan kisah nabi Nuh sbb
Allah swt berfirman
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (QS Al A'raf: 59)
Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". (QS Al A'raf: 60)
Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam". (QS Al A'raf: 61)
"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al A'raf: 62)
Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat? (QS Al A'raf: 63)
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (QS Al A'raf: 64)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment