24.6.16

Kisah Nabi Musa as, Taubat 70 Orang Kaum Bani Israil

Berikut Kisah Nabi Musa as yang diambil dari sumber wikipedia. Selepas Nabi Musa as bermunajat kepada Tuhan selama 30 hari plus 10 hari sehingga genap 40 hari, kaum Nabi Musa as berbuat ulah. Mereka membuat patung anak sapi/ lembu yang bisa bersuara. Sekembalinya dari bermunajat di Gunung Thursina Nabi Musa as marah melihat ulah kaumnya.

Musa berkata kepada orang-orang dari Bani Israel yang menyembah berhala: "Wahai kaumku, bukankah Tuhan kalian telah mengadakan sebuah perjanjian yang berkenan untuk kalian? maka apakah hal itu tampak mustahil bagi kalian atau kalian menghendaki agar kemurkaan dari Tuhan kalian menimpa diri kalian, sehingga kalian berani melanggar ikrar kalian dengan aku bahwa kalian setia menghamba kepada Allah saja dalam keadaan apapun?"

Musa berkata kepada kaumnya: "Wahai kaumku, sesungguhnya kalian telah sewenang-wenang terhadap diri kalian sendiri karena kalian telah beribadah kepada anak sapi itu, maka bertobatlah kepada Tuhan yang telah menjadikan kalian dan bunuhlah diri kalian; hal tersebut adalah lebih baik untuk kalian menurut Tuhan yang menciptakan diri kalian supaya Allah menerima tobat kalian.

Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengasihani, Maha Penyayang." lalu sebagian dari kaum itu merasa sangat menyesal seraya meratapi tindakan ini dan memahami bahwa diri mereka telah sesat kemudian berkata: "Sekiranya Tuhan kami tidak memberi anugerah kepada kami dan tidak mengampuni diri kami, pastilah kami termasuk golongan yang dibinasakan."

Akan tetapi masih terdapat sebagian orang yang berpaling melalaikan diri seraya enggan bertobat dari tindakan penyembahan patung berhala. Kemudian Musa memanggil siapapun yang bersedia membela Allah; maka seluruh orang dari suku Lawwy hadir kepada Musa. Kemudian Musa memerintahkan suku itu untuk menimpakan kemurkaan Allah, yakni dengan memburu dan membunuh orang-orang yang masih berkeras menyatakan sebagai penyembah patung anak sapi,sebab penyembahan ini merupakan tindakan keji yang setara dengan melecehkan kehormatan Allah akibat orang-orang itu mempersamakan KemuliaanNya dengan sebuah patung.

Ketika menyadari Murka Allah akibat kejadian ini, Musa memilih tujuh puluh orang saleh dari Bani Israel untuk memohonkan pengampunan Allah pada waktu yang telah ditentukan. Tatkala sebuah gempa bumi mengguncang mereka, Musa berkata: "Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau kehendaki, tentulah Engkau binasakan mereka beserta diriku sebelum ini. Apakah Engkau melenyapkan kami semua lantaran tindakan orang-orang bodoh di tengah-tengah kami? kejadian ini hanyalah ujian dari Engkau, supaya Engkau liarkan yang Engkau kehendaki melalui ujian ini serta supaya Engkau berikan petunjuk kepada siapa yang Engkau perkenan. Engkaulah Yang memimpin kami, kiranya ampunilah kami serta kasihanilah kami dan Engkaulah Pemberi ampun Terbaik dan tetapkan untuk kami anugerah di dunia maupun di Akhirat; sesungguhnya kami bertobat kepada Engkau." Allah berfirman: "KegeramanKu akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan KasihKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku sediakan KasihKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan yang beriman terhadap ayat-ayatKu."

Musa juga memohon supaya awan "Kemuliaan Allah" senantiasa menaungi Bani Israel dengan harapan umat Allah kembali percaya bahwa Allah benar-benar telah mengampuni kesalahan UmatNya dan menerima pertaubatan UmatNya. Namun sebagaimana Allah membenci segala jenis kekejian, terdapat risiko yang sangat besar bahwa siapapun yang berbuat dosa keji di hadapan Allah maka orang tersebut layak mendapat hukuman mati; sehingga kekejian apapun yang dilakukan oleh banyak orang di Bani Israel pasti berakhir dengan kematian banyak orang pula, yang berakibat tiada yang sampai ke negeri yang diwariskan selain orang-orang yang berhati tulus di hadapan Allah.

Walaupun demikian, Musa tetap bersungguh-sungguh memohon supaya Allah tetap menyertai Umat MilikNya supaya benar-benar nyata bahwa Kasih dan Pengampunan yang dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun sanggup melebihi segala dosa yang dimiliki umatNya.

Selengkapnya baca disini

Pun Nabi Musa as juga berdoa agar ummatnya kelak mengikuti estafet kenabian yang kemudian sampai kepada Nabi Muhammad saw.

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS: Al-A'raf Ayat: 157)

Allah swt berfirman


Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya". (QS: Al-A'raf Ayat: 155)


Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami". (QS: Al-A'raf Ayat: 156)


(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS: Al-A'raf Ayat: 157)


Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (QS: Al-A'raf Ayat: 158)

Wallahu A'lam

NB

Sumber ayat Al Qur'an: http://quran-terjemah.org/online/



No comments:

Post a Comment