Pages

4.7.15

Janji Allah bahwa Rosulullah Dipelihara dari Gangguan Manusia

Risalah Islam yang Rosulullah saw bawa sungguh berat lho? Bagaimana mungkin Rosulullah saw sendirian menyampaikan sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan budaya saat itu. Tentu secara logis akan banyak sekali pertentangan dan perlawanan massif, dan bahkan upaya pembunuhan.

Ya, kalau kita bicara logika niscaya nyawa Rosulullah saw sangat berada dalam bahaya besar. Namun karena ini adalah Risalah Tuhan YME maka beliau saw harus menyampaikannya, dan Allah swt berjanji akan memelihara dari gangguan manusia.

Artinya PASTI Rosulullah saw akan selamat dan tidak akan terbunuh. Coba saja sobat bayangkan ayat ini turun dengan sebuah janji. Kalau pada akhirnya Rosulullah saw benar-benar terbunuh maka tamatlah keyakinan Islam. Hancurlah keyakinan Islam dan tidak akan ada yang percaya lagi kepada kebenaran Al Qur'an firman Allah swt.

Namun PASTI tidak demikian adanya karena Rosulullah saw pasti mendapatkan perlindungan dari Allah swt. Dan fakta sejarah mengatakan bahwa Rosulullah saw memang terbebas dari gangguan manusia, dimana beliau wafat bukan karena luka atau karena pembunuhan namun terbaring ditempat tidur.

Maha Benar Allah swt dengan segala Firman_Nya

Allah swt berfirman,



Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia [A]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS Al Maidah: 67)

Keterangan:
  • [A]. Maksudnya : tak seorangpun yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW

SEBAB TURUNNYA AYAT: Abu Syekh mengetengahkan dari Hasan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengutusku untuk membawa risalah-Nya hal ini membuatku merasa susah. Dan aku telah mengetahui bahwa orang-orang pasti akan mendustakan diriku. Akhirnya Allah memberikan ultimatum kepadaku, apakah aku menyampaikannya ataukah Dia akan mengazabku. Kemudian Allah menurunkan ayat, 'Hai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...'" (Q.S. Al-Maidah 67) Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Mujahid yang menceritakan, "Tatkala ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya, 'Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...' (Q.S. Al-Maidah 67) Nabi saw. berkata, 'Wahai Tuhanku! Apakah yang harus aku perbuat sedangkan diriku ini seorang diri dan mereka orang-orang banyak yang berada di sekitarku.' Kemudian turunlah ayat, 'Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang menjadi perintah-Ku itu, berarti) kamu tidak menyampaikan risalah/amanat-Nya.'" (Q.S. Al-Maidah 67). Hakim dan Tirmizi mengetengahkan sebuah hadis dari Siti Aisyah r.a. Siti Aisyah telah berkata, "Tersebutlah bahwa Nabi saw. selalu berada dalam kawalan ketat, sehingga turunlah ayat, 'Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.' (Q.S. Al-Maidah 67) kemudian beliau keluar menampakkan kepalanya dari dalam mesjid Quba seraya berseru, 'Hai manusia! Pergilah kamu sekalian, sesungguhnya Allah telah memelihara diriku.' Hadis ini menunjukkan bahwa ayat tersebut turun di malam hari ketika Rasulullah sedang berbaring di atas tempat tidurnya." Imam Thabrani mengetengahkan dari Abu Said Al-Khudri yang menceritakan, "Paman Nabi yaitu Abbas r.a. termasuk orang-orang yang menjaga beliau. Tatkala turun ayat, 'Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.' (Q.S. Al-Maidah 67) ia langsung meninggalkan tugas jaganya itu." Imam Thabrani mengetengahkan pula dari Ishmah bin Malik Al-Khuthami yang menceritakan bahwa pada suatu malam kami sedang menjaga Rasulullah saw. kemudian pada malam itu juga turunlah ayat, "Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia." (Q.S. Al-Maidah 67) setelah itu pengawalan terhadap diri beliau ditiadakan. Ibnu Hibban mengetengahkan dalam kitab Shahih dari Abu Hurairah r.a. Abu Hurairah mengatakan, "Jika kami berada dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah saw. kami berikan buat beliau pohon yang paling besar dan paling rindang untuk tempat berteduh beliau. Kemudian pada suatu ketika beliau berteduh di bawah sebuah pohon dan menggantungkan pedangnya di pohon itu. Tiba-tiba datang seorang lelaki mengambil pedangnya lalu lelaki itu berkata, 'Hai Muhammad! Siapakah yang bisa mencegah diriku terhadapmu?' Rasulullah saw. menjawab, 'Hanya Allah yang bisa mencegahmu dariku. Sekarang letakkanlah pedangmu!' Kemudian lelaki itu pun meletakkan pedangnya lalu turunlah ayat, 'Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.'" (Q.S. Al-Maidah 67). Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis dari Jabir bin Abdullah. Jabir bin Abdullah mengatakan, "Tatkala Nabi saw. berperang dengan Bani Anmar, beliau beristirahat di suatu tempat yang bernama Dzaturraqi' di bawah sebuah pohon kurma yang paling tinggi. Tatkala beliau sedang duduk beristirahat di pinggir sebuah sumur seraya menurunkan kedua kakinya ke dalam sumur, Al-Warits seorang lelaki dari Bani Najjar berkata, 'Sungguh aku akan membunuh Muhammad.' Lalu teman-temannya bertanya, 'Bagaimana caranya kamu membunuh Muhammad?' Ia menjawab, 'Aku minta kepadanya untuk memberikan pedangnya kepadaku, jika ia memberikan pedangnya kepadaku, ia akan segera kubunuh.' Kemudian ia mendatangi beliau dan berkata, 'Hai Muhammad! Berikanlah pedangmu kepadaku, aku akan menciumnya.' Nabi saw. menyerahkan pedangnya kepadanya, akan tetapi tangan Al-Warits tiba-tiba gemetar. Lalu beliau bersabda kepadanya, 'Rupanya Allah telah menghalangimu untuk mengerjakan apa yang telah kamu niatkan.' Setelah itu Allah swt. menurunkan ayat, 'Hai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu...'" (Q.S. Al-Maidah 67). Dan termasuk yang paling aneh, sehubungan dengan hadis yang menjelaskan tentang latar belakang turunnya ayat ini, ialah sebuah hadis yang diketengahkan oleh Ibnu Murdawaih dan Imam Thabrani dari Ibnu Abbas. Disebutkan bahwa Ibnu Abbas bercerita, "Tersebutlah bahwa Rasulullah saw. selalu dikawal dengan ketat dan Abu Thalib setiap harinya selalu mengirim beberapa orang lelaki dari kalangan Bani Hasyim untuk mengawalnya sampai turun ayat ini, yaitu firman-Nya, 'Allah memelihara kamu dari (gangguan) manuasia.' (Al-Maidah 67). Kemudian Abu Thalib bermaksud mengirim orang-orang untuk menjaga beliau akan tetapi Nabi saw. bersabda, 'Hai paman! Sesungguhnya Allah telah memelihara diriku dari gangguan jin dan manusia.'" Ibnu Murdawaih mengetengahkan hadis ini dari jalur Jabir bin Abdullah yang maknanya sama dengan hadis di atas. Berdasarkan pengertian dari kedua hadis di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ayat ini adalah Makiah, padahal menurut pendapat yang kuat (menurut kenyataannya) adalah sebaliknya, yaitu Madaniah.

Wallahu A'lam



No comments:

Post a Comment